Ankara, MINA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan bertemu Presiden Amerika Serikat Donald Trump di sidang Majelis Umum PBB pada akhir September.
Erdogan mengatakan, pihaknya akan membahas isu-isu seputar kota Manbij di Suriah barat laut, di mana Turki dan AS bekerja sama terkait penarikan pasukan Kurdi YPG/PKK dari wilayah tersebut.
Erdogan juga menegaskan, Turki akan mengambil langkah sendiri jika Washington tetap menunda status Turki dalam proyek kepemilikan jet tempur F-35, demikian Anadou Agency melaporkan.
Pihak AS menyatakan, status Turki dalam program jet tempur F-35 ditunda, karena Pemerintah Ankara membeli sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Tetapi Turki masih berharap memiliki F-35 dan S-400 secara bersamaan, jika Turki bersedia tidak mengaktifkan S-400 yang telah diterimanya dari Rusia.
Presiden Trump telah berulang kali menyuarakan ketidaksetujuannya untuk menghukum Turki atas pembelian sistem pertahanan rudal S-400 Rusia, ketika AS mengumumkan penghapusan Ankara dari program tersebut pada Juli.
Pemerintahan Trump menyatakan bahwa sistem S-400 dapat membocorkan teknologi F-35 untuk kepentingan Rusia. Pihak AS juga menilai S-400 tidak kompatibel dengan sistem NATO.
Tetapi Turki mengatakan, S-400 tidak akan diintegrasikan ke dalam sistem NATO dan tidak akan menimbulkan ancaman bagi aliansi.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mengenai zona aman di Suriah utara, Erdogan mengatakan, AS dan Turki berusaha untuk mempersempit zona aman 20 mil lebih lanjut, meskipun kesepakatan sementara tetap berlaku.
Pejabat militer Turki dan A.S. mencapai kesepakatan pada 7 Agustus bahwa zona aman di Suriah utara akan berfungsi sebagai “koridor perdamaian” bagi warga Suriah yang ingin kembali dan sebagai Pusat Operasi Bersama AS-Turki akan dibentuk di Turki. (T/R03/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon