Istanbul, MINA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tidak punya hak hak untuk mengakui Dataran Tinggi Golan di Suriah sebagai wilayah Israel.
“Anda tidak memiliki yurisdiksi atau hak seperti itu (mengakui Golan milik Israel),” kata Erdogan ketika berbicara dalam rapat umum pemilu di Istanbul pada Selasa malam (26/3), dikutip laman Anadolu Agency.
Sebelumnya pada Senin (25/3) Donald Trump meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk datang ke Gedung Putih, AS dan menandatangani proklamasi yang menyatakan kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan.
Menanggapi itu, Erdogan menegaskan bahwa langkah Trump tidak diakui oleh Uni Eropa, Rusia, Cina, dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Sebab, Dataran Tinggi Golan sepenuhnya milik Suriah sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
“Berbicara kebenaran dengan keberanian adalah tugas kita,” ujar Erdogan.
Israel mulai menduduki Dataran Tinggi Golan sekitar dua sepertiga setelah Perang Arab-Israel 1967. Pada tahun 1981, Israel secara resmi menganeksasi wilayah tersebut. Tindakam tersebut ditentang oleh keputusan Dewan Keamanan PBB.
Secara resmi PBB mengatakan, Dataran Tinggi Golan masih dianggap sebagai “wilayah pendudukan” di bawah hukum internasional, meskipun ada pengumuman Trump. (T/R10/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama