Istanbul, 4 Dzulhijjah 1435 H/ 28 September 2014 M (MINA) – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan kemarin, Turki akan mengambil peran militer dalam koalisi melawan militan Negara Islam (ISIS), Ankara akan bergerak untuk mengambil posisi garis depan dalam kampanye koalisi.
Dalam komentar yang disampaikan di pesawat kepresidenan saat ia melakukan perjalanan kembali dari Amerika Serikat, Erdogan juga menunjukkan dukungannya penggunaan pasukan darat di wilayah Suriah. Kantor berita Turki, Hurriyet melaporkan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.
Erdogan sudah mengisyaratkan pada konferensi pers, Jumat lalu, setelah kembali dari New York, Turki sedang menggeser posisinya untuk mengadopsi peran yang lebih kedepan dalam perjuangan melawan ISIS.
Tapi komentar di pesawat sangat menunjukkan Turki akan bergerak memainkan peran militer setelah pemerintah memenangkan persetujuan dari parlemen pada debat yang direncanakan pada tanggal 2 Oktober mendatang.
Baca Juga: Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hezbollah Hampir Tercapai
“Ini salah untuk mengatakan Turki tidak akan mengambil apapun dari posisi militer. Turki akan melakukan apapun yang sesuai tugasnya,” kata Erdogan.
Erdogan juga menegaskan kembali seruannya untuk daerah penyangga dan larangan terbang untuk menjamin keamanan perbatasan Turki dan puluhan ribu pengungsi Suriah yang melarikan diri dari Shan’a, hal ini menunjukkan pasukan darat akan diperlukan.
“Anda tidak akan bisa menghadapi kelompok teroris hanya dengan serangan udara, pada titik tertentu pasukan darat akan sangat diperlukan,” katanya.
Lebih lanjut, dia menambahkan,”Tentu saja, saya bukan tentara, tapi udara (kekuatan) sekitar logistik. Jika pasukan darat tidak pergi, maka tidak ada yang akan menjadi permanen.”
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
“Turki akan pergi ke parlemen dengan mosi pada 2 Oktober dan setelah ini ‘semua langkah yang diperlukan’ akan diambil untuk keterlibatan Turki dalam koalisi internaisonal,” kata Erdogan.
Barat selama berbulan-bulan frustrasi dengan peran rendah Ankara dalam kampanye anti-ISIS tapi Turki tidak mau membiarkan nasib puluhan sandera warganya yang diculik oleh ISIS di Irak.
Namun dengan dibebaskan sandera akhir pekan lalu dan Erdogan membuat kontak kunci di sela-sela sidang Majelis Umum PBB di New York, Ankara tampaknya siap untuk melakukan peran yang lebih aktif.
Militan ISIS sekarang telah maju ke kota Ain al-Arab di Suriah utara hanya beberapa kilometer dari perbatasan Turki, mendorong 140.000 pengungsi melarikan diri ke Turki.(T/P011/R11)
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)