Ankara, MINA – Turki akan menguras “rawa teror” di wilayah Qandil Irak utara, Presiden Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Senin (11/6), sehari setelah militer mengatakan pihaknya memukul lebih dari selusin target militan Kurdi dalam serangan udara.
Tentara Turki telah menggenjot operasi di Irak utara, dengan tujuan menghancurkan basis Partai Buruh Kurdistan (PKK) di pegunungan Qandil, di mana para petinggi dari kelompok militan itu berada.
Pada akhir pekan militer mengatakan, telah menghancurkan 14 target PKK dalam serangan udara.
“Kami telah memulai operasi kami di Qandil,” kata Erdogan saat rapat umum pemilihan di provinsi tengah Nigde. “Qandil tidak akan menjadi ancaman dan bukan sumber teror bagi orang-orang kami lagi. Kami akan membersihkan rawa teror di Qandil seperti yang kami lakukan di Afrin, Jarablus, Azaz, al-Bab,” lapor Al Arabiya yang dikutip MINA.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Dia merujuk ke daerah di Suriah utara di mana tentara Turki dan sekutu pemberontak Suriahnya telah berperang melawan militan ISIS dan milisi Kurdi. Ankara sangat khawatir tentang kehadiran milisi YPG Kurdi Yahudi yang didukung AS di dekat perbatasan selatannya.
Ankara menganggap milisi sebagai perpanjangan dari PKK yang dilarang, yang telah melakukan pemberontakan tiga dasawarsa di tenggara Turki yang sebagian besar Kurdi. PKK dianggap sebagai kelompok teroris oleh Eropa, Amerika Serikat dan Turki.
Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengatakan pekan lalu, bahwa Baghdad siap bekerja sama dengan Ankara untuk mencegah serangan dari Irak ke Turki.
Dia juga meminta Turki untuk “menghormati kedaulatan Irak” dan menuduh politisi Turki meningkatkan ketegangan untuk keperluan domestik menjelang pemilihan 24 Juni.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Erdogan juga telah berjanji untuk memperluas operasi militer di Suriah jika perlu, sikap yang telah menyebabkan gesekan dengan sekutu NATO Amerika Serikat, yang telah mendukung YPG dalam perang melawan ISIS. (T/B05/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu