Ankara, MINA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berjanji bahwa negaranya akan terus mendukung Palestina di semua bidang.
Hal itu disampaikannya melalui telepon kepada rekannya dari Palestina Mahmoud Abbas, menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Departemen Komunikasi Kepresidenan Turki pada Kamis (21/5), Quds Press melaporkan.
Pernyataan itu menambahkan, kedua presiden membahas dalam percakapan telepon pada Rabu (20/5) malam, hubungan bilateral dan perkembangan di kawasan itu, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Juru Bicara kepresidenan Turki Ibrahim Kalin mengkonfirmasi dukungannya untuk semua langkah yang akan diambil terhadap rencana pendudukan Israel yang ingin menganeksasi bagian-bagian wilayah Palestina yang diduduki pada tahun 1967.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
“Kami menolak rencana Israel untuk mencaplok Tepi Barat, dan kami menuntut masyarakat internasional untuk mengambil sikap menentangnya,” kata Ibrahim dalam akun Twitternya
Ia menambahkan, pendudukan dan pencaplokan adalah kejahatan. Turki akan mendukung semua langkah yang akan diambil terhadap kebijakan pendudukan dan pencaplokan tanah Palestina.
Pada hari Ahad (17/5) , Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Knesset sesudah pemerintah barunya disumpah bahwa sudah waktunya untuk mencaplok permukiman di Tepi Barat.
Menanggapi ancaman Israel untuk mencaplok sebagian wilayah Palestina yang diduduki Israel pada tahun 1967, Presiden Otoritas Palestina Mahmaoud Abbad mengumumkan Selasa (19/5) malam, menarik diri dari perjanjian Oslo dan kewajiban dengan pemerintah Israel dan Amerika Serikat.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Perkiraan Palestina menunjukkan bahwa aneksasi akan mencapai lebih dari 30 persen dari Tepi Barat yang diduduki, dan mengancam rencana perdamaian dengan prinsip “solusi dua negara” yang dianjurkan oleh pihak internasional. (T/R6/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya