Ankara, MINA – Turki telah berbagi rekaman terkait dengan pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi dengan Arab Saudi, Amerika Serikat (AS), Jerman, Perancis dan Inggris.
Hal itu diungkapkan oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Sabtu (10/11).
Sumber-sumber Turki sebelumnya mengatakan bahwa pihak berwenang memiliki rekaman audio yang konon mendokumentasikan pembunuhan wartawan Saudi.
Namun, keberadaan rekaman semacam itu tidak pernah dikonfirmasi secara resmi.
Baca Juga: Albania Tolak Terima Pengungsi Palestina
Berbicara sebelum keberangkatannya ke Perancis untuk menghadiri peringatan 100 tahun berakhirnya Perang Dunia I, Erdogan mengatakan, Arab Saudi tahu pembunuh Khashoggi adalah salah satu dari 15 orang yang terbang ke Istanbul beberapa jam sebelum pembunuhan 2 Oktober.
“Kami memberikan rekaman. Kami memberikannya kepada Arab Saudi, ke Amerika Serikat, Jerman, Perancis dan Inggris, semuanya. Mereka telah mendengarkan semua percakapan di dalamnya,” kata Erdogan. “Mereka tahu.”
Sumber pejabat mengatakan kepada Al Jazeera pada Sabtu bahwa polisi Turki mengakhiri pencarian mayat Khashoggi, tetapi penyelidikan kriminal terhadap pembunuhan pria 59 tahun itu akan terus berlanjut.
Al Jazeera pada Jumat mengetahui bahwa jejak asam ditemukan di kediaman konsul jenderal Saudi di Istanbul, tempat mayat itu diyakini dibuang dengan menggunakan bahan kimia. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Selandia Baru Wajibkan Warga Israel Ungkap Rincian Dinas Militernya saat Ajukan Visa
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: UEA akan Investasi USD 10 Juta di Perusahaan Senjata Israel