Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erdogan: Turki, Mesir, Perancis dan AS akan Bahas Perkembangan Suriah

sri astuti - Rabu, 4 Desember 2019 - 00:43 WIB

Rabu, 4 Desember 2019 - 00:43 WIB

5 Views

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan. (Foto: Yeni Safak)

London, MINA – Turki, Jerman, Perancis, dan Amerika Serikat (AS) akan membahas perkembangan terakhir di Suriah, kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Selasa (3/12) ketika berada di London untuk pertemuan puncak para pemimpin NATO.

“Perkembangan mengenai Operation Peace Spring kami akan dievaluasi,” kata Erdogan kepada wartawan setelah kedatangannya di hotel, Anadolu Agency melaporkan.

“Karena negara-negara ini termasuk di antara pasukan koalisi, kami akan membahas sejauh itu mereka telah memenuhi tugas mereka dalam koalisi ini dan bagaimana mereka dapat mendukung rencana dan proyek yang kami siapkan,” tambahnya.

“Kami juga akan mendapatkan kesempatan untuk mendengarkan harapan mereka dari kami dan saya berharap kami akan menyelesaikan pertemuan dengan itikad baik,” katanya.

Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow

Turki pada 9 Oktober meluncurkan Operation Peace Spring untuk melenyapkan organisasi YPG / PKK dari Suriah utara di sebelah timur Sungai Eufrat guna mengamankan perbatasan Turki, membantu dalam pengembalian yang aman bagi para pengungsi Suriah dan memastikan integritas wilayah Suriah.

Di bawah dua kesepakatan terpisah dengan AS dan Rusia, Turki menghentikan operasi untuk memungkinkan penarikan organisasi YPG / PKK dari zona aman Suriah yang direncanakan.

Lebih dari 30 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK, yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa bertanggung jawab atas kematian hampir 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak dan bayi. YPG adalah cabang PKK di Suriah. (T/Ast/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza

Rekomendasi untuk Anda