Ramallah, MINA – Sekretaris Komite Eksekutif PLO, Saeb Erekat, meminta negara-negara Arab yang telah berkomitmen untuk menghadiri “lokakarya” ekonomi yang didukung Amerika Serikat (AS) di Bahrain, untuk meninjau kembali keputusan mereka, karena lokakarya merupakan usaha AS untuk menghindari aspirasi Palestina.
Dalam sebuah wawancara dengan Arab News, Ahad (26/5), Erekat memuji komitmen Arab Saudi terhadap perjuangan Palestina. “Dalam setiap keputusan penting, Arab Saudi berdiri bersama rakyat Palestina,” kata Erekat.
Kepala negosiator Palestina tersebut, mencatat, semua orang Arab telah membuat komitmen bahwa mereka akan menerima apa pun yang diterima orang Palestina. “Kami meminta negara-negara yang telah setuju untuk menghadiri lokakarya Bahrain untuk mengevaluasi kembali keputusan mereka,” katanya.
Erekat mencatat, Arab Saudi telah menjadi negara yang paling rajin dalam mendukung pemerintah Palestina.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
“Kerajaan Arab Saudi tidak kehilangan dukungan dalan setiap bulanannya kepada pemerintah Palestina. Arab Saudi tidak memerlukan konferensi ekonomi untuk mendukung keuangan Palestina secara finansial, ”katanya kepada Arab News.
Menurutnya, lokakarya ekonomi yang didukung Amerika Serikat (AS) itu bertujuan untuk menghindari aspirasi nasional Palestina.
“Kami mulai dengan tanah untuk perdamaian dan sekarang kami berbicara tentang kemakmuran untuk perdamaian,” kata Erekat.
Lokakarya ekonomi AS-Bahrain dijadwalkan di Manama pada 25 dan 26 Juni.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Selain Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Qatar secara terbuka menyatakan akan hadir bersama tuan rumah Bahrain. Sementara itu, pejabat Palestina dan pebisnis terkemuka Palestina mengatakan mereka tidak akan hadir.
Tim perdamaian Donald Trump, dipimpin oleh menantunya Jared Kushner dan Kepala Penasihat Timur Tengah Jason Greenblatt, dijadwalkan mengumumkan rencana politik dan ekonomi bersama mereka setelah bulan suci Ramadhan, tetapi rencana itu digantikan oleh lokakarya ekonomi di Bahrain. (T/Sj/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza