Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erick Thohir: Perlindungan Bagi Tenaga Kesehatan Itu Mutlak

Rendi Setiawan - Kamis, 3 September 2020 - 21:27 WIB

Kamis, 3 September 2020 - 21:27 WIB

4 Views

Jakarta, MINA – Ketua Pelaksana Komite Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir memastikan tenaga kesehatan, mulai dari dokter, perawat, hingga bidan, akan diprioritaskan mendapat imunisasi pertama saat vaksin Covid-19 siap digunakan, awal tahun 2021.

Hal itu dinyatakan Erick usai mengadakan koordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (3/9)

Pertemuan dengan kedua lembaga yang mewakili garda terdepan kesehatan dalam memerangi Covid-19 digelar dalam upaya mengurangi risiko para tenaga medis di tengah pandemi, baik melalui peningkatan protokol keselamatan, proteksi, dan juga vaksin bagi tenaga medis yang dalam waktu dekat siap diproduksi.

“Selain banyak hal yang kami diskusikan, inti pertemuan ini kami memetakan semua tenaga kesehatan, dokter, dan perawat yang akan mendapatkan imunisasi pertama saat vaksin siap digunakan awal tahun depan dan juga menjadi garda depan dalam melakukan imunisasi massal,” ujar Menteri Erick.

Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK

Dari hasil pemetaan yang diberikan IDI dan PPNI, tercatat ada 1,5 juta tenaga kesehatan, baik dokter, perawat, dan bidan yang meliputi pula di TNI serta Polri siap untuk diterjunkan saat imunisasi massal yang dijadwalkan awal tahun 2021.

Erick Thohir juga menambahkan, bahwa pihak IDI dan PPNI yang menentukan kriteria serta kualifikasi dokter, perawat, dan bidan yang akan mendapat kesempatan pertama vaksinasi tersebut.

“Selain itu, akan ada tim khusus dalam Satgas Penanggulangan Covid-19 yang bertugas untuk menilai vaksin dengan bekerjasama dengan IDI dan Kemenkes. Hal ini bertujuan agar penggunaan vaksin bisa tepat sasaran dan efektif, mengingat keterbatasan di tahap awal saat vaksin ini siap digunakan,” lanjutnya.

Pertemuan dengan IDI dan PPNI ini juga membahas upaya peningkatan protokol keselamatan dan proteksi bagi tenaga kesehatan yang terus dihantui risiko tinggi di tengah meningkatnya kasus positif Covid-19.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal

“Kami membahas bagaimana memperbaiki proteksi bagi dokter dan perawat. Akan diatur kembali pedoman dan pelaksana di lapangan agar ada perbaikan dan kasus tenaga medis yang terdampak akan bisa ditekan. Intinya, protokol keselamatan dan proteksi dokter serta perawat harus mendapat perhatian serius agar tingkat risiko mereka gugur dalam tugas bisa ditekan,” katanya. (L/R2/RI-1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
MINA Sport
Amerika
MINA Sport
MINA Sport
MINA Sport