Jakarta, 7 Shafar 1437/19 November 2015 (MINA) – Pengusaha Erick Tohir mengatakan kesuksesan seseorang adalah karena pendidikan dan karakter, bukan karena uang.
“Sukses seseorang itu karena pendidikan dan pembangunan karakter-nya, bukan karena punya uang yang banyak,” ujar Erick pada diskusi di @Amerika tentang “Islam di Amerika” yang mengusung ikhwal pendidikan di Amerika Serikat, yang diselenggarakan di Jakarta, Kamis (19/11).
Erick, pengusaha muslim yang mempunyai demikian banyakj bisnis dan juga memiliki club sepakbola papan atas Liga Italia, Inter Milan, juga menegaskan pentingnya menjalin komunikasi dan jaringan.
“Bagi anak-anak muda Indonesia saya sarankan, kalian harus punya sebanyak mungkin jaringan yang menghubungi kepada informasi tentang dunia pendidikan dan beasiswa ke luar negeri,”tegas Erick
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Erick melanjutkan, “Mulailah belajar Bahasa Inggris, berteman dengan orang pintar berbahasa Inggris dan yang pasti perbanyak silaturahim dengan banyak orang dan jangan takut,”kata Erick
“Belajar Bahasa Iinggris diharuskan karena merupakan bahasa global,” jelas Erick.
Dalam diskusi ini hadir cendikiawan Muslim Azyumardi Azra dan Muhamad Ali pengajar studi Islam di University of California serta mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Universitas Diponegoro (UNDIP) dan siswa pesantren Darunnajah.
Erick Thohir dilahirkan pada tanggal 30 Mei 1970 di Jakarta, Indonesia. Ia terlahir dari keluarga pengusaha. Ayahnya bernama Teddy Thohir.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Erick Thohir mempunya saudara bernama Boy Thohir dan seorang saudara perempuan bernama Rika. Ayahnya Teddy Thohir bersama William Soeryadjaya merupakan pemilik dari Grup Astra International.
Erick Thohir menempuh pendidikan sarjananya di di Glendale University, kemudian ia melanjutkan program Masternya dalam bidang Administrasi Bisnis (Master of Business Administration) di Universitas Nasional California dan memperoleh gelar masternya pada tahun 1993.
Meskipun berasal dari keluarga pengusaha, Erick Thohir tidak diperkenankan oleh ayahnya untuk mengurus usaha bisnis keluarganya. (L/P007/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain