Jakarta, 27 Jumadil Awwal 1437/6 Maret 2016 (MINA) – Jika Palestina belum merdeka dari penjajahan otoritas Israel, maka selama itu pula Masjid Al-Aqsha terancam pemusnahan.
Hal itu diungkapkan oleh dai muda Indonesia yang aktif di bidang pendidikan remaja, Erick Yusuf melalui pesan singkat kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jakarta, Ahad (6/3).
Pemikiran Erick tersebut mengomentari dilaksanakannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam (OKI) tentang Palestina di Jakarta pada 6-7 Februari mulai hari ini.
Acara yang fokus membahas isu kemerdekaan Palestina dan kota suci Yerusalem itu dihadiri oleh 55 negara.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
“Jika tidak mendukung kawasan Palestina untuk merdeka dan terjadi perdamaian di kawasan tersebut, kondisi Al-Aqsha akan terus seperti ini,” kata Erick, merujuk pada kondisi Masjid Al-Aqsha yang terancam untuk diruntuhkan oleh Pemerintah Israel dan diganti dengan pembangunan Kuil Solomon (Sulaiman) bagi umat Yahudi.
Pimpinan Lembaga Dakwah Kreatif ini berharap, KTT Luar Biasa OKI kali ini bukan sekedar acara silaturahim bagi para pemimpin dunia, tapi bisa melahirkan langkah-langkah yang nyata.
“(KTT ini) Terutama bagaimana menjelaskan kembali posisi kebijakan dan keberpihakan Pemerintah Indonesia terhadap Palestina,” katanya.
Menurutnya, “kemerdekaan Palestina dan kebebasan Al-Aqsha” adalah satu paket yang harus diperjuangkan.
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
“Delegasi Palestina (tentunya) mereka berharap peran politik Pemerintah RI untuk menggalang OKI dan negara-negara multilateral bisa menekan Amerika Serikat dan Israel. Diaspora Palestina terus berkembang juga, yang bisa memberikan tekanan media dan publik,” ujarnya. (L/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia