Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ERICK YUSUF: SETELAH PAHAM, PEMUDA MAU GAYA HIDUP HALAL

Rudi Hendrik - Rabu, 9 Desember 2015 - 17:59 WIB

Rabu, 9 Desember 2015 - 17:59 WIB

470 Views

Pimpinan Lembaga Dakwah Kreatif (iHaqi), Erick Yusuf. (Foto: Erick Yusuf/MINA)
Pimpinan Lembaga Dakwah Kreatif (iHaqi), <a href=

Erick Yusuf. (Foto: Erick Yusuf/MINA)" width="497" height="330" /> Pimpinan Lembaga Dakwah Kreatif (iHaqi), Erick Yusuf. (Foto: Erick Yusuf/MINA)

Jakarta, 27 Safar 1437/9 Desember 2015 (MINA) – Setelah diberi pemahaman tentang gaya hidup halal dengan cara yang menarik dan kreatif, para pemuda dan remaja akan mau mengikutinya.

Pandangan ini disampaikan oleh dai muda Indonesia Erick Yusuf yang aktif mengusung program dakwah dan pendidikan dengan cara-cara kreatif.

“Tentang halal, sebenarnya remaja-remaja kita awam terhadap pengetahuan kehalalan. Mereka hanya tidak tau saja. Setelah kita beri pemahaman dengan cara yang menarik dan kreatif, mereka mau kok ikut,” kata Erick kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melalui pesan WhatsApp, Rabu (9/12).

Dai asal Bandung, Jawa Barat ini mencontohkan fenomena saat para Muslimah berbondong-bondong untuk berhijab.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

“Itu dikarenakan hijab sudah bagus-bagus dengan model yang bisa menampung ekspresi remaja. Remaja-remaja justru jika sudah paham, mereka akan mengembangkan sendiri industri kreatif halal life style,” katanya.

Pendiri dan pengelolah SMP Kreatif iHAQi ini mengakui, gaya hidup remaja sekarang memang tidak bisa dipungkiri mengikuti zamannya.

“Di zaman open source ini, seluruh belahan bumi dapat berseliweran informasinya. Jadi ketika gaya hidup remaja yang cenderung mengikuti trend, akan mudah terbawa arus budaya dari mana pun dengan hitungan detik,” ujarnya.

Ia mencontohkan, ketika tari gangnam style dipopulerkan dengan amunisi promo yang besar, dengan serta merta dunia mengikutinya.

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

“Termasuk ketika setingan k-pop menjadi virus di berbagai belahan dunia. Ini tidak lain karena Korea dengan sangat terukur mempublikasikan budaya pop Korea agar mendunia,” katanya.

Menurutnya, karena remaja kita gamang terhadap akar budayanya, maka hal-hal seperti itu mudah sekali masuk dan diikuti begitu saja tanpa melihat lagi nilai-nilai apakah itu pas atau tidak, bahkan apakah dapat diterima baik secara etika, estetika apalagi agama.

Fenomena generasi muda inilah yang mendorong Erick mendirikan lembaga pendidikan dakwah kreatif.

“Karena itu kenapa saya memfokuskan dakwah dalam tema islamic lifestyle dengan cara-cara yang kreatif. Konsepnya lebih kepada ikut arus trend kekinian, namun tetap menjaga agar remaja tidak keluar dari jalur syariat,” kata dai yang pernah menekuni dunia musik jazz tersebut, sebelum menempuh jalan hidup sebagai dai.

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Menurut Erick memang sulit, tapi itu wajib diupayakan. Ia mengungkapkan banyak yang berhasil “hijrah” dari yang buruk kepada yang baik.

“Nah ini yang saya bilang mesti sabar, perlahan untuk menarik mereka (pemuda) yang dari belum berhijab, sampai mau berhijab, lalu sedikit-sedikit mendalami hijab, sampai goals nya menggunakan hijab syar’i,” tambahnya. (L/P001/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Rekomendasi untuk Anda