Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ERDOGAN TEKANKAN PENANGANAN RADIKALISME

IT MINA - Jumat, 31 Juli 2015 - 17:11 WIB

Jumat, 31 Juli 2015 - 17:11 WIB

474 Views

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat memberikan kuliah umum di Lemhanas, Jakarta, Jumat (31/7). (Foto: Chamid/MINA)
<a href=

turki/">Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat memberikan kuliah umum di Lemhanas, Jakarta, Jumat (31/7). (Foto: Chamid/MINA)" width="300" height="224" /> turki/">Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat memberikan kuliah umum di Lemhanas, Jakarta, Jumat (31/7). (Foto: Chamid/MINA)

Jakarta, 15 Syawwal 1436/31 Juli 2015 (MINA) – turki/">Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan kuliah umum di hadapan para staf dan pejabat di lingkungan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Jumat (31/7) menekankan pentingnya kerjasama dalam memerangi radikalisme.

Indonesia tentunya telah memerangi terorisme yang sebenarnya. Oleh karenanya, kami berharap bekerjasama dengan Indonesia dalam hal ini,” kata Erdogan di ruang Auditorium Gajah Mada, Gedung Lemhanas, Jumat (31/7).

Sementara itu, Gubernur Lemhanas Budi Susilo Soepandji dalam sambutannya mengungkapkan kunjungan turki/">presiden Turki tersebut menjadi simbol keberlanjutan dan kebangkitan hukum yang baik antara Turki dan Indonesia.

“Merupakan hari istimewa bagi Lemhanas dapat menerima kunjungan yang mulia Erdogan. Kunjungan ini merupakan kunjungan kepala negara lain pertama ke Lemhanas selama tiga dekade terakhir,” ujar Budi.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

“Saya berharap kuliah umum ini dapat  memperluas pemahaman pentingnya dan kerjasama Republik Indonesia dengan Republik Turki,” tambah Budi.

Ia juga mengemukakan Lemhanas diresmikan Presiden Indonesia pertama Soekarno pada 20 Mei 1965.

Lemhanas bertugas sebagai lembaga tertinggi yang menyiapkan kader pimpinan nasional sekaligus lembaga strategis kajian pemerintah. Saat ini, Lemhanas memiliki tugas untuk memantapkan nilai-nilai kebangsaan bagi berbagai komponen dan elemen bangsa,”  kata Budi.

turki/">Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan kuliah umum dengan menggunakan bahasa Turki. Ikut hadir dalam acara tersebut,  Istri turki/">Presiden Turki Emine Erdogan, Dubes Turki untuk Indonesia Zekeriya Akçam dan sejumlah Menteri Kabinet Jokowi-JK

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Kunjungan turki/">Presiden Turki ke Indonesia terakhir kali terjadi pada 2011 lalu. turki/">Presiden Turki saat itu, Abdullah Gul melakukan pertemuan dengan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka, Jakarta.

Erdogan sempat melakukan kunjungan ke Indonesia pada 2006 lalu, untuk menghadiri Pertemuan Tingkat Tinggi D8 (kelompok delapan negara berkembang). Saat itu dirinya masih menjabat sebagai Perdana Menteri.

Indonesia dan Turki sendiri sejatinya bisa disebut sebagai kawan lama. Hubungan diplomatik terjadi pada 1950, atau enam tahun setelah Turki mengakui Indonesia sebagai negara yang berdaulat.

Sebelum berkunjung ke Indonesia, Erdogan telah melakukan kunjungan  ke Tiongkok. Kunjungan ke Tiongkok dilakukan di tengah ketegangan isu menyangkut sikap penindasan yang dilakukan Pemerintah Negeri Tirai Bambu kepada umat Muslim Uighur. Namun, tuduhan tersebut kerap dibantah oleh Pemerintah Tiongkok. (L/P010/R04/R05)

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Kementerian Luar Negeri RI (foto: Topcareer.id)
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia