Halmahera Barat, MINA – Gunung Ibu, salah satu gunung berapi aktif di Kabupaten Halmahera Barat kembali mengalami erupsi pada Ahad (2/3). Letusan terjadi pada pukul 08.30 WIT, memuntahkan abu vulkanik setinggi 1.500 meter di atas puncak gunung.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Ibu meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Kolom abu terpantau condong ke arah barat laut, menyebabkan beberapa wilayah di sekitar gunung tertutup abu.
Masyarakat di sekitar Gunung Ibu, terutama yang berada dalam radius 5 kilometer dari puncak, telah diimbau untuk segera mengungsi. Kepala PVMBG, Andi Wijaya, menyatakan bahwa status gunung tetap berada pada Level III (Siaga).
“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di zona bahaya, termasuk area di sepanjang aliran sungai yang berpotensi dilalui material vulkanik,” ujar Andi dalam konferensi pers.
Baca Juga: MER-C Kirim Tim Medis ke-8 ke Jalur Gaza
Beberapa desa di sekitar Gunung Ibu dilaporkan terkena dampak abu vulkanik, termasuk Desa Duono dan Desa Tongute. Warga di lokasi tersebut diminta menggunakan masker untuk melindungi saluran pernapasan dari paparan abu vulkanik.
Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat telah menyiapkan sejumlah langkah tanggap darurat. Posko pengungsian telah didirikan di Desa Goin dan Desa Jano, sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Utara terus memantau perkembangan situasi.
“Kami sudah menyiapkan logistik untuk pengungsi, termasuk makanan, obat-obatan, dan perlengkapan tidur. Tim medis juga dikerahkan untuk membantu warga yang mengalami gangguan kesehatan akibat abu vulkanik,” kata Kepala BPBD Maluku Utara, Ahmad Taufik.
PVMBG mencatat bahwa aktivitas vulkanik Gunung Ibu masih fluktuatif. Potensi letusan susulan tetap ada, termasuk kemungkinan aliran lava pijar dan awan panas. Oleh karena itu, masyarakat diminta tetap mengikuti arahan dari pihak berwenang. []
Baca Juga: KNEKS, MUKISI, dan Bank Muamalat Perkuat Keuangan Syariah di Sektor Kesehatan
Mi’raj News Agency (MINA)