Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Tiga Bandara di NTT Tutup Sementara

Ansaf Muarif Gunawan Editor : Rudi Hendrik - 2 menit yang lalu

2 menit yang lalu

1 Views

Jakarta, MINA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengumumkan penutupan sementara tiga bandara di Nusa Tenggara Timur (NTT) akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. Bandara Fransiskus Xaverius Seda di Maumere, Bandara Soa di Bajawa, dan Bandara Haji Hasan Aroeboesman di Ende.

Penutupan bandara itu dilakukan sebagai langkah antisipatif untuk memastikan keselamatan penerbangan.

Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Cecep Kurniawan mengatakan, penutupan bandara akan berlangsung hingga Kamis (19/6) untuk Bandara Fransiskus Xaverius Seda dan Bandara Haji Hasan Aroeboesman, sedangkan Bandara Soa di Bajawa akan dibuka kembali, Rabu (18/6) pukul 17.00 WITA.

Selain tiga bandara yang ditutup, sejumlah bandara di sekitar gunung pun terdampak. Beberapa di antaranya adalah bandara di Kupang, Bajawa, Ende, Sabu, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Bali. Total penumpang yang berdampak mencapai lebih dari 14 ribu orang.

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menjadi bandara terdampak dengan jumlah penumpang terbanyak.

Menurut Cecep, ada beberapa titik lokasi bandar udara dengan jumlah penumpang terdampak terbesar, yaitu Denpasar 10.560 penumpang, Labuan Bajo 2.166 penumpang, Lombok 772 penumpang, dan Maumere 451 penumpang.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa, menegaskan keselamatan penerbangan adalah prioritas tertinggi.

Ia juga mengimbau maskapai dan bandara memberikan kompensasi sesuai regulasi yang berlaku kepada penumpang terdampak.

Lukman menambahkan, maskapai dan bandara harus memberikan opsi reschedule, reroute, hingga pengembalian dana (refund) penuh bagi penumpang yang tidak dapat melanjutkan perjalanan. Ini penting untuk menjaga kepercayaan publik dan memberikan perlindungan maksimal kepada pengguna jasa.

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki terjadi pada Selasa (17/6) pukul 17.35 WITA, dengan semburan abu vulkanik mencapai 10 kilometer di atas puncak. []

Mi’raj News Agency (MINA)