NTT, MINA – Hal itu dikatakan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Flores Timur, Hironimus Lamawuran.
“Warga yang mengungsi terus mangalami penambahan. Sampai dengan tadi malam total sudah 10.777 orang,” ujar Hironimus, Jumat (9/11), demikian keterangan yang diterima MINA
Sejumlah Desa di Sikka Dilanda Hujan Abu, Warga Butuh Masker Menurut Hironimus, penambahan jumlah pengungsi ini menyusul peningkatan aktivitas vulkanik serta perluasan radius bahaya erupsi.
Ia mengatakan, warga yang menetap di zona bahaya langsung dievakuasi. Ribuan pengungsi ini tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Flores Timur.
Baca Juga: Puluhan Ribu Orang Tanda Tangani Petisi Tolak Gelar Doktor Bahlil
Hironimus menjelaskan, paling banyak di Kecamatan Titehena mencapai 5.552 jiwa yang tersebar di tiga pos pengungsian dan rumah warga enam desa. Disusul Kecamatan Wulanggitang 1.255 jiwa, Larantuka 215 jiwa, Demon Pagong 193 jiwa, dan beberapa kecamatan lain.
“Sementara pengungsi di Kabupaten Sikka mencapai 3.512 jiwa,” jelasnya.
Hironimus mengatakan, jumlah pengungsi diperkirakan akan terus bertambah setelah perluasan radius bahaya menjadi 9 kilometer.
Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid menerangkan, berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental pada periode 7-8 November 2024, terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan. Sehingga tingkat aktivitas Gunung Api Lewotobi Laki-laki tetap pada level IV awas dengan perubahan zona rekomendasi.
Baca Juga: Pelatih Timnas Arab Saudi Puji Suporter Indonesia
“Masyarakat di sekitar dan pengunjung diimbau tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 7 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi dan 9 kilometer untuk sektoral barat daya, dan barat laut,” ujar Wafid. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Banjir Rob Muara Angke Capai Satu Meter, Warga Dievakuasi