Jenewa, MINA – Kepala The Popular International Committee to Support Gaza, Dr Essam Yousef, mengatakan, Kuwait selalu berada di garis depan dalam membantu perjuangan rakyat Palestina dan dalam meredakan penderitaan rakyat Palestina.
Kuwait’s support for the struggle of the Palestinian people to regain their usurped rights. "> Dalam pidato pada perremuan Parlemen Seduia (IPU) di Jenewa, hari Rabu (17/10), Yousef mengatakan, hubungan antara Kuwait dan saudara-nya Palestina adalah unik, Kuwait selalu mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk mendapatkan kembali hak-hak mereka yang dirampas, demikian MEMO dikutip MINA, Kamis (18/10).
Dia menambahkan orang-orang Kuwait telah mengambil inisiatif dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina sejak awal abad ini, khususnya selama tahun 1920-an. Orang-orang Kuwait kemudian merangkul orang-orang Palestina dalam revolusi mereka di pertengahan 1960-an.
Kuwait’s political and humanitarian support for the Palestinian cause has continued over the past decades, even in the most difficult stages of the issue,” he said. ">“Dukungan politik dan kemanusiaan Kuwait untuk Palestina terus berlanjut selama beberapa dekade terakhir, bahkan dalam tahap paling sulit dari masalah ini,” katanya.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Kuwait's continued qualitative support for the Palestinian cause despite the difficult political circumstances that the cause is experiencing in light of the events">Yousef mencatat bahwa pidato yang dibuat oleh Kuwaiti National Assembly Speaker Marzouq Al-Ghanim pada Konferensi IPU di Jenewa, Swiss, mengungkapkan dukungan lanjutan dari Kuwait untuk Palestina meskipun ada situasi politik sulit yang disebabkan oleh peristiwa yang berlangsung di wilayah tersebut.
Dia menyatakan penghargaan dan rasa terima kasihnya kepada Al-Ghanim, yang mengekspresikan ketulusan orang-orang Kuwait, kebijaksanaan kepemimpinannya, dan ketaatan masyarakat Kuwait terhadap prinsip-prinsip moralitas dan Arabisme, yang berdiri tegak dengan keadilan Palestina .
Kuwait juga bersikeras mendukung hak rakyat Palestina untuk kembali dan mendirikan negara Palestina dengan Yerusalem sebagai ibukotanya.
“Posisi berani Al-Ghanim bukanlah yang pertama kali, karena kami tidak dapat melupakan pernyataan berani yang dibuat di hadapan perwakilan Knesset Israel selama pertemuan IPU di Rusia tahun lalu, Al-Ghanim menggambarkannya sebagai seorang pembunuh anak dan menuntutnya untuk meninggalkan aula,” ujarnya.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Selama pidatonya pada konferensi IPU di Jenewa kemarin, Al-Ghanim mengkritik kebijakan dan pelanggaran pendudukan terhadap Palestina. Ia mengatakan Palestina telah mencari perdamaian selama lebih dari 50 tahun hanya untuk dihadiahi roket dan artileri. (T/Ast/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya