Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ESSEBSI RESMI PEMENANG PEMILU PRESIDEN TUNISIA

Rudi Hendrik - Selasa, 30 Desember 2014 - 02:41 WIB

Selasa, 30 Desember 2014 - 02:41 WIB

545 Views

Beji Caid Essebsi resmi memenangkan pemilihan presiden Tunisia. (Foto: AA)
<a href=

Beji Caid Essebsi resmi memenangkan pemilihan tunisia/">presiden Tunisia. (Foto: AA)" width="300" height="203" /> Beji Caid Essebsi resmi memenangkan pemilihan tunisia/">presiden Tunisia. (Foto: AA)

Tunis, 8 Rabi’ul Awwal 1436/30 Desember 2014 (MINA) – Beji Caid Essebsi pada Senin (29/12) secara resmi dinyatakan sebagai pemenang pemilihan tunisia/">presiden Tunisia.

Mengumumkan hasil akhir, Kepala komisi pemilihan Chafiq Sersar mengatakan, Essebsi kandidat dari Partai Nidaa Tounes, memenangkan 55,68 persen suara.

Saingannya, Presiden sementara Moncef Marzouki, memenangkan 44,32 persen suara, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Pekan lalu, komisi menyatakan Essebsi menjadi pemenang polling, tetapi pengumuman hasil akhir tertunda sambil menunggu dua permohonan banding yang diajukan ke Pengadilan Tata Usaha.

Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20

Namun pengadilan telah menolak kedua pengajuan banding tersebut.

Essebsi secara resmi akan memulai masa jabatannya pada 14 Januari 2015.

Pemilihan presiden adalah pemilu pertama yang berlangsung di negara Afrika Utara itu sejak 2011 ketika pemberontakan rakyat mengakhiri pemerintahan Presiden otokratis Zine El Abidine Ben Ali.

Sebelumnya, Essebsi menjabat sebagai Menteri Luar Negeri 1981-1986 dan sebagai Perdana Menteri dari Februari sampai Desember 2011. Essebsi juga pendiri partai politik Nidaa Tounes yang memenangkan pemilihan parlemen 2014 .

Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza   

Lahir di Sidi Bou Said kepada keluarga dari Tunisia mendarat elite, ia adalah cicit dari Ismail Caid Essebsi, pemimpin mamluk dari corsair Tunisia di Sardinia pada awal abad ke-19, yang dibesarkan dengan keluarga yang berkuasa dan kemudian menjadi anggota penting dari pemerintah.

Pada 27 Februari 2011, setelah Revolusi Tunisia, Perdana Menteri Tunisia Mohamed Ghannouchi mengundurkan diri setelah tragedi bentrokan di Tunis, lima pengunjuk rasa yang tewas.(T/P001/R03)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Afrika
Palestina
Dunia Islam