Oleh Bahron Ansori, jurnalis MINA
Sungguh indah kehidupan seorang Muslim, dalam menjalani kehidupan ini, ia selalu dibingkai dengan etika (akhlak) Islami. Salah satu etika yang akan dibahas dalam tulisan singkat ini adalah bagaimana Etika di Jalan. Berikut adalah beberapa etika di jalanan yang harus dipatuhi oleh seorang Muslim.
Pertama, seorang Muslim harus berjalan dengan sikap wajar dan tawadhu, tidak berlagak sombong di saat berjalan atau mengangkat kepala karena sombong atau mengalihkan wajah dari orang lain karena takabur. Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan janganlah kamu memaling-kan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (Q.S. Luqman [31]: 18).
Kedua, seorang Muslim harus memelihara pandangan mata, baik bagi laki-laki maupun perempuan. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman yang artinya, “Katakanlah kepada orang laki-laki beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Yang Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya….” (Q.S. An-Nur [24]: 30-31).
Baca Juga: Enam Prinsip Pendidikan Islam
Ketiga, seorang Muslim tidak boleh mengganggu, artinya tidak membuang kotoran, sisa makanan di jalan-jalan yang sering dilalui manusia, dan tidak buang air besar atau kecil di tempat tersebut atau di tempat yang dijadikan tempat bernaung manusia.
Keempat, ia harus menyingkirkan gangguan dari jalan. Ini merupakan sedekah yang karenanya seseorang bisa masuk surga. Dari Abu Hurairah ra diriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Ketika ada seseorang sedang berjalan di suatu jalan, ia menemukan dahan berduri di jalan tersebut, lalu orang itu menyingkirkannya. Maka Allah bersyukur kepadanya dan mengampuni dosanya…” Di dalam suatu riwayat disebutkan, maka Allah memasukkannya ke surga.” (Muttafaq’alaih).
Kelima, seorang Muslim harus menjawab salam orang yang dikenal ataupun yang tidak dikenal saat orang lain memberi salam. Menjawab salam hukumnya wajib, karena Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Ada lima perkara wajib bagi seorang Muslim terhadap saudaranya- di antaranya: menjawab salam.” (Muttafaq alaih).
Keenam, seorang Muslim harus melakukan amar makruf dan nahi munkar. Hal ini wajib dilakukan oleh setiap Muslim, masing-masing sesuai kemampuannya. Seorang Muslim harus mampu melakukan amar makruf nahi munkar. Andai ia tak mampu melakukan dengan tangannya, maka bisa dengan lisannya atau jika ia juga tak mampu maka cukup dengan hatinya mengingkari keburukan yang ia lihat.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-10] Makanan dari Rezeki yang Halal
Ketujuh, seorang Muslim harus mau membantu menunjukkan jalan bagi orang yang tersesat (salah jalan), memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan dan menegur orang yang berbuat keliru serta membela orang yang teraniaya. Karena itu, seorang Muslim harus mempersiapkan mental dan ilmu untuk meluruskan orang yang keliru dan membela mereka yang terzalimi.
Di dalam hadis disebutkan, “Setiap persendian manusia mempunyai kewajiban sedekah…dan disebutkan diantaranya: berbuat adil di antara manusia adalah sedekah, menolong dan membawanya di atas kendaraannya adalah sedekah atau mengangkatkan barang-barangnya ke atas kendaraannya adalah sedekah dan menunjukkan jalan adalah sedekah….” (Muttafaq alaih).
Kedelapan, seorang muslimah hendaknya berjalan di pinggir jalan. Pada suatu ketika Nabi pernah melihat campur baurnya laki-laki dengan wanita di jalanan, maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda kepada wanita, “Meminggirlah kalian, kalian tidak layak memenuhi jalan, hendaklah kalian menelusuri pinggir jalan.” (HR. Abu Daud, dan dinilai shahih oleh Al-Albani).
Kesembilan, seorang Muslim tidak boleh ngebut apalagi ugal-ugalan bila mengendarai mobil khususnya di jalan-jalan yang ramai dengan pejalan kaki, melapangkan jalan untuk orang lain dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk lewat. Semua itu tergolong di dalam tolong-menolong di dalam kebajikan.
Baca Juga: Wawancara Eksklusif Prof. Anbar: Pendidikan Jaga Semangat Anak-Anak Gaza Lawan Penindasan
Demikian beberapa etika seorang Muslim yang harus diamalkan saat mereka berada di jalanan. Semoga bermanfaat. Wallahu’alam.(R02/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-9] Jalankan Semampunya