Brussel, Belgia, MINA – Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania (Euro-Med) mengirim surat mendesak kepada Komisi Uni Eropa tentang partisipasi mereka dalam pendanaan EuroAsia Interconnector.
Hal itu adalah sebuah proyek transmisi tenaga yang bertujuan untuk membangun infrastruktur yang diperlukan untuk menghubungkan sumber-sumber energi antara Israel, Siprus, dan Yunani, Ma’an News melaporkan dikutip MINA, Senin (15/4).
Proyek tersebut, yang diharapkan akan dilaksanakan pada Juni 2019 dengan perkiraan anggaran 3,9 miliar dolar AS tidak hanya akan menghubungkan infrastruktur listrik antara kota-kota Israel dengan Yunani dan Siprus, namun, juga akan mencakup pemukiman ilegal di wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur.
Menurut siaran pers Euro-Med, Uni Eropa telah dicap sebagai salah satu pemodal dan pendukung proyek yang memelihara dan memperkuat pemukiman yang dibangun secara ilegal di tanah Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem, sebuah langkah yang menunjukkan pengabaian terhadap hukum internasional.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Audrey Ferdinand, peneliti hukum Euro-Med, mengatakan, Uni Eropa harus mematuhi kewajiban hukumnya di bawah hukum internasional, termasuk dengan tidak melanggar komitmennya yang sudah lama dipegang atas solusi dua negara.
Ferdinand menekankan, Sementara Israel bekerja pada proyek-proyek untuk meningkatkan sumber energinya, Israel menolak akses warga Palestina pada kebutuhan dasar seperti energi dan air bersih.
Ia juga menyerukan Uni Eropa untuk menghormati kewajiban internasionalnya dan tidak membangun kemitraan dengan negara-negara yang melanggar hukum hak asasi manusia dan humaniter internasional selama beberapa dekade.
Euro-Med menyatakan sangat terkejut, dengan kebijakan yang bertentangan dan praktik-praktik tidak netral dari Uni Eropa.
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Di satu sisi, mereka mendanai proyek-proyek untuk membantu Palestina yang menderita di bawah pendudukan, namun disisi lain, mereka juga mendanai proyek-proyek yang melayani pemukim Israel, langkah itu merupakan pengaturan untuk “logika standar ganda”.
Euro-Med meminta Uni Eropa untuk mempertimbangkan kembali dengan serius kebijakannya yang bias kepada pemerintah Israel dengan mengorbankan rakyat Palestina.
Uni Eropa harus menegakkan kewajiban hak asasi manusianya dan menghentikan proyek, terutama karena Israel terus memperluas kegiatan pemukiman ilegal di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, dan tidak memberi mereka imbalan karena catatan pelanggaran HAM yang terkenal itu. (T/Ast/P1
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jihad Islam Kecam Otoritas Palestina yang Menangkap Para Pejuang di Tepi Barat