Euro-Med: Israel Mengubah Sekolahan, Tempat Pengungsi, Menjadi Kamp Pemusnahan

Jaringan Berita Quds (QNN)

, MINA – Pemantau Hak Asasi Manusia mengatakan bahwa militer Israel telah mengubah sekolah, tempat pengungsian warga sipil yang kehilangan tempat tinggal di Jalur Gaza, menjadi kamp sasarannya untuk melakukan kejahatan keji, bahkan pemusnahan (pembantaian).

Dalam laporan yang dikeluarkan Ahad (24/12) kelompok hak asasi manusia itu mendokumentasikan serangan Israel ke sekolah Al Rifai di pagi ini, seperti dilansir Jaringan Berita Quds (QNN).

Para tentara menahan semua pria setelah memaksa mereka membuka pakaian dalam cuaca dingin. Mereka kemudian dibawa ke lokasi yang tidak diketahui, dan perempuan dipaksa meninggalkan tempat tersebut dengan ancaman senjata.

Laporan tersebut juga menegaskan bahwa Israel membobol sekolah-sekolah yang berafiliasi dengan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), melalui serangan udara dan pemboman artileri, diikuti dengan invasi, penangkapan, dan eksekusi lapangan.

Kejahatan lain yang didokumentasikan dalam laporan tersebut adalah pembantaian yang dilakukan oleh tentara Israel di Sekolah Shadia Abu Ghazala di Jabalia, Gaza di mana sembilan warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak, dieksekusi.

Orang tua, Youssef Khalil, bersaksi atas kejahatan tersebut, menyatakan bahwa tentara Israel menembaki anggota keluarga tersebut saat mereka berada di salah satu ruang kelas. Kemudian mereka menahannya dan orang lain selama berhari-hari dan selama itu mereka menjadi sasaran pemukulan dan penyiksaan.

Khalil menambahkan bahwa setelah dia dibebaskan dan pasukan Israel mundur dari sekolah tersebut, dia menemukan mayat anggota keluarganya yang terbunuh, termasuk seorang wanita, suaminya, dan anak-anak, membusuk ketika tentara Israel menghalangi tim medis atau kerabatnya untuk menjangkau mereka.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa militer Israel menahan laki-laki berusia 14 tahun ke atas dan menyiksa mereka. Mereka juga menginterogasi dan menangkap beberapa wanita serta mencuri barang-barang pribadi para pengungsi, termasuk perhiasan.

“Tentara Israel mengubah sekolah dan tempat penampungan menjadi situs militer dan pusat interogasi, kemudian meledakkan beberapa di antaranya yang jelas-jelas melanggar hukum internasional,” tambahnya.(T/R5/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Hasanatun Aliyah

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.