Gaza, MINA – Observatorium Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania melaporkan pada Ahad (8/9), sejak awal Agustus 2023, tentara pendudukan Israel telah mengebom 16 sekolah yang digunakan sebagai pusat pengungsian di Jalur Gaza.
Pemboman sekolah itu menyebabkan syahidnya 217 warga Palestina dan ratusan lainnya luka-luka, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Pusat Informasi Palestina melaporkan.
Euro-Med juga melaporkan bahwa tentara Israel meningkatkan laju penargetan warga sipil pada pekan lalu di Kegubernuran Gaza dan Kegubernuran Gaza Utara, dengan mengebom rumah-rumah penduduk, tempat berkumpul dan kios-kios komersial, serta pusat-pusat penampungan dan sekitarnya.
Euro-Med menjelaskan bahwa menargetkan dan menghancurkan sekolah-sekolah tempat para mengungsi tidak bisa dibenarkan dengan alasan apa pun, dan merupakan pelanggaran mencolok terhadap prinsip-prinsip diskriminasi, kebutuhan militer, proporsionalitas, dan perlunya mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Organisasi itu menambahkan, tentara pendudukan Israel selalu berusaha membenarkan serangan tersebut dengan tuduhan menargetkan sasaran militer, tanpa memberikan bukti apa pun untuk membuktikan validitas tuduhan tersebut.
Euro-Med menekankan, penyelidikan awal yang dilakukan oleh tim lapangannya menunjukkan bahwa tentara pendudukan Israel dengan sengaja menghancurkan pusat penampungan yang tersisa di Jalur Gaza, termasuk sekolah dan fasilitas umum, dengan tujuan menciptakan lingkungan yang memaksa penduduk sipil untuk meninggalkan wilayah mereka.
Organisasi itu menyebut, serangan pendudukan Israel merupakan bagian dari implementasi nyata kejahatan genosida di Jalur Gaza, dan bertujuan untuk mengosongkan tanah Palestina dari sebanyak mungkin warga Palestina melalui pembunuhan dan pemindahan paksa.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya