Jenewa, MINA – Ada ribuan kematian kelompok wanita Palestina di Jalur Gaza yang jarang dihitung sebagai korban dari genosida yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, menurut lembaga HAM Euro-Med Human Rights Monitor yang berbasis di Jenewa.
Dilansir dari Quds News Network (QNN), lembaga itu mengatakan dalam laporannya pada Kamis (17/7) bahwa ribuan perempuan telah meninggal akibat serangan Israel, termasuk komplikasi persalinan, infeksi, dan penyakit kronis yang tidak diobati. Kondisi itu terjadi akibat blokade Israel dan penargetan berulang sistem layanan kesehatan Gaza.
Lebih dari 80% fasilitas kesehatan di Gaza telah hancur. Hanya lima rumah sakit yang menawarkan layanan persalinan parsial. Satu dari tiga kehamilan kini dianggap berisiko tinggi. Satu dari lima bayi lahir prematur atau dengan berat badan kurang.
Kematian ini jarang dihitung dalam jumlah korban resmi. “Ketiadaan mereka adalah salah satu dari banyak korban tersembunyi dari genosida,” kata Euro-Med Monitor memperingatkan.
Baca Juga: Israel Serang Satu-satunya Gereja Katolik di Gaza, Dua Perempuan Tewas
Kelaparan telah menjadi senjata. Lebih dari 95% perempuan hamil dan menyusui menderita malnutrisi parah. Keluarga-keluarga berhari-hari tanpa makanan karena Israel terus memblokir pasokan dasar termasuk susu formula bayi.
“Membuat janin dan bayi baru lahir kelaparan bukanlah strategi militer. Melainkan pemusnahan,” kata kelompok itu. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Koalisi Netanyahu Oleng, Partai Shas Mundur di Tengah Tekanan Politik dan Hukum