Jenewa, MINA – Lebih dari 20.000 perempuan dan anak perempuan Palestina telah terbunuh dalam genosida yang sedang berlangsung di Gaza oleh Israel, menurut laporan terbaru dari Euro-Med Human Rights Monitor.
Jumlah tersebut berarti lebih dari satu perempuan atau anak perempuan syahid setiap jam sejak genosida dimulai pada Oktober 2023.
Korban-korban itu bukan sekadar angka. Mereka adalah ibu, anak perempuan, dokter, guru, pekerja, pelajar, dan pemimpin. Masing-masing memainkan peran penting dalam menyatukan keluarga dan komunitas mereka.
“Ini adalah luka yang tidak dapat disembuhkan oleh seorang anak pun,” kata laporan itu pada Kamis (17/7) .
Baca Juga: Koalisi Netanyahu Oleng, Partai Shas Mundur di Tengah Tekanan Politik dan Hukum
Lebih dari 1 juta perempuan dan anak perempuan di Gaza telah mengungsi secara paksa. Di antara mereka terdapat 150.000 perempuan hamil dan ibu baru. Banyak yang melahirkan di tenda-tenda, rumah-rumah yang dibom, atau di sisa-sisa rumah sakit yang hancur, seringkali tanpa air bersih, tenaga medis, atau keamanan.
Melahirkan di Gaza telah menjadi tindakan yang mengancam jiwa, menurut laporan tersebut. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: ICC Tolak Permintaan Israel untuk Batalkan Surat Penangkapan Netanyahu dan Gallant