Al Quds, MINA – Selama Oktober lalu, pasukan pendudukan Israel meningkatkan serangan dan pelanggarannya di kota suci Al-Quds atau Yerusalem.
Sebuah lembaga independen yang konsen pada masalah HAM, Euro-Mediterranean Human Right Monitor (Euromed Monitor), menyoroti peningkatan jumlah pelanggaran dan serangan yang dilakukan Israel di kota Al-Quds, yang mencapai 474 pelanggaran pada Oktober lalu, dibandingkan dengan bulan September sebanyak 376 pelanggaran.
Pelanggaran dan serangan ini meningkat selama hari-hari besar Yahudi, di tengah-tengah percepatan upaya untuk memaksakan pembagian Masjid Al-Aqsha berdasarkan waktu dan peristiwa-peristiwa Yahudisasi kota Al-Quds.
Menurut Euromed Monitor, serangan terhadap Masjid Al-Aqsa masih meningkat, serangan dan pelanggaran yang dilakukan tentara Israel selama bulan Oktober.
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Berikut ini di antara serangan dan pelanggaran yang paling menonjol dilakukan Israel selama bulan Oktober.
Sedikitnya 5744 pemukim pendatang Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa, sebanyak 3.690 di antaranya menyerbu Masjid Al-Aqsa selama pekan perayaan hari raya Sokot yang berlangsung selama delapan hari usai hari raya Yom Kippur.
Sebanyak 17 insiden penyerangan dan penembakan dilakukan pasukan pendudukan Israel di perkampungan Al-Quds. Dalam peristiwa ini sedikitnya empat warga Palestina terluka, salah satunya adalah seorang bocah.
Sedikitnya 107 operasi penyerbuan dilakukan pasukan Israel selama bulan Oktober ke kota-kota di Al-Quds. Operasi ini disertai dengan penangkapan 151 warga Palestina, 19 di antaranya adalah anak-anak dan 11 wanita.
Baca Juga: Jihad Islam Kecam Otoritas Palestina yang Menangkap Para Pejuang di Tepi Barat
Pihak Israel juga melakukan pemanggilan terhadap 18 warga Al-Quds, termasuk para wanita untuk menjalani interogasi dan pemeriksaan. Sebanyak enam warga dikenakan hukuman kurungan rumah dan dikenakan denda.
Sedikitnya 9 rumah warga al-Quds dihancurkan oleh pasukan Israel. Sebanyak 4 rumah di antaranya, pihak Israel memaksa pemiliknya untuk menghancurkan sendiri rumah mereka. Di samping penghancuran fasilitas bisnis serta 4 kandang ternak.
Usai bulan Oktober, Al-Quds akan tetap menjadi target pelanggaran tentara pendudukan Israel. Meski demikian, Al-Quds akan tetap dengan identitas Arab dan umat Islam dunia. (T/R03/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Larang Renovasi Masjid Al-Aqsa oleh Wakaf Islam