Jakarta, MINA – Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) Erick Thohir menilai ada empat poin penting yang butuh perhatian segera. Mulai dari transportasi, koneksi jaringan data, koordinasi internal, dan koordinasi eksternal.
Hal itu disampaikan Erick dalam Rapat Koordinasi (Rakor) evaluasi pelaksanaan test event Asian Games 2018 yang dihadiri Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla di Markas INASGOC, Wisma Serba Guna Jakarta, Senin (19/2).
Rakor yang dipimpin Wapres JK itu juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nachrawi, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
Selain itu, hadir juga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin.
Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan
“Soal transportasi, kita sudah memiliki alternatif solusi, yakni penggunaan bahu jalan dan jalur transjakarta. Bahkan pilihan meliburkan sekolah serta mengatur jam kantor juga menjadi pilihan,” ujar Erick dalam laporan yang disampaikan dindepan Jusuf Kalla yang juga Ketua Pengarah Asian Games 2018.
Erick juga mengatakan, koneksi jaringan itu penting karena memegang peran penting dalam kontrol operasional di main operation center (MOC).
Selain koneksi jaringan data yang perlu ditemukan solusi cepat karena ketidakstabilan yang terjadi mengganggu prodes sistem entry data, akreditasi, dan sistem manajemen pertandingan, kendala pada koordinasi internal dan eksternal butuh perhatian khusus.
Secara internal diperlukan terobosan agar sinergi antar departemen dan juga dengan pengurus cabang olahraga terkait operasional pertandingan berjalan jauh lebih lancar saat hari H pelaksanaan event akbar olahraga bangsa Asia ini pada 18 Agustus – 2 September 2018.
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama
Sementara secara eksternal, harus lebih diintensifkan pertemuan dengan kementerian dan lembaga pemerintah terkait sehingga bisa menghasilkan keputusan yang langsung diterapkan.
“Ambil contoh, dengan Kemenpuper perlu pembenahan di benerapa competition venue di kawasan Gelora Bung Karno, lalu dengan Bea dan Cukai serta kepolisian terkait kelanarab masuknya peralatan pertandingan. Juga kementerian lain seperti kesehatan, komunikasi dan informasi, pariwisata, dan pertanian, terutama terkait sertifikasi bebas penyakit bagi hewan, terutama kuda,” lanjutnya.
Meski demikian, sejumlah pencapaian berhasil dilakukan INASGOC melalui turnamen test event ini.
Bekerjanya sisten operasional di Wisma Atlet yang menggunakan dua tower dari 10 tower yang tersedia. Ketersediaan aneka moda transportasi untuk memobilisasi atlet, ofisial, wasit, juri, dan media ke lokasi pertandingan.
Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak
Hingga partisipasi aktif para relawan yang terlibat di 20 departemen yang beroperasi selama test event Asian Games 2018 itu.
“Kami belajar banyak dari turnamen invitasi ini. Atas nama INASGOC, saya mengucapkan terima kasih atas peran media yang ikut merasakan, memantau, sekaligus memberikan masukan, melalui pemberitaan, kepada kami demi penyelenggaraan yang lebih baik. Tercatat 9% pemberitaan negatif tentang turnamen ini, dan itu menandakan kita semua ingin agar Indonesia menjadi tuan rumah yang sukses,” tambahnya.
Kelancaran pelaksanaan test event bertajuk “2018 Asian Games Invitation Tournament yang digelar 8-15 Februari ini di Jakarta pada satu sisi melegakkan INASGOC sebagai penyelenggara.
Turnamen invitasi yang diikuti 18 Komite Olah Raga Nasional (NOC) bangsa Asia dan mempertandingkan delapan cabang olahraga serta 100 nomor pertandingan itu berjalan lancar dan mampi diikuti 886 atlet yang terlibat. (L/R01/RS3)
Baca Juga: Krisis Suriah, Rifa Berliana: Al-Julani tidak Bicarakan Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)