Washington, MINA – Facebook pada Selasa (6/10) menghapus unggahan Presiden AS Donald Trump karena meremehkan bahaya Covid-19 dengan mengatakan, flu musiman lebih mematikan.
Kebijakan Facebook adalah sebuah langkah langka melawan pemimpin Amerika oleh jejaring sosial terkemuka, demikian Nahar Net melaporkan.
Sehari setelah check out dari rumah sakit tempat dia menerima perawatan kelas satu untuk Covid-19, Trump menggunakan Twitter dan Facebook untuk mengunggah pesan yang secara tidak akurat menyatakan bahwa orang memiliki lebih banyak rasa takut terhadap flu.
“Kami menghapus informasi yang tidak benar tentang tingkat keparahan Covid-19, dan kini telah menghapus unggahan ini,” kata Facebook dalam menjawab pertanyaan wartawan.
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
Twitter menambahkan, pemberitahuan ke versi tweet dari unggahan Trump, mengatakan, pesan itu ditinggalkan karena kepentingan publik, tetapi itu melanggar aturan tentang menyebarkan informasi yang menyesatkan dan berpotensi berbahaya terkait dengan Covid-19.
Twitter juga menambahkan tautan ke informasi Covid-19 yang andal.
Trump keluar dari rumah sakit pada Senin (5/10) setelah empat hari menjalani perawatan darurat untuk Covid-19. Ia melepas maskernya begitu dia mencapai Gedung Putih dan berjanji untuk segera kembali ke jalur kampanye.
Tak lama sebelumnya, Trump telah men-tweet bahwa orang Amerika, yang telah kehilangan hampir 210.000 orang karena pandemi, tidak perlu takut dengan virus corona.
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan
Facebook pada bulan Agustus menghapus sebuah posting video oleh Trump di mana dia berpendapat bahwa anak-anak “hampir kebal” terhadap virus corona, klaim jaringan sosial yang disebut “misinformasi COVID yang berbahaya.”
Itu adalah pertama kalinya jejaring sosial terkemuka menarik unggahan dari halaman presiden karena kesalahannya sangat berbahaya. (T/RI-1/RS2)
Mi’raj News Agency ( MINA)
Baca Juga: Puluhan Anggota Kongres AS Desak Biden Sanksi Dua Menteri Israel