Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fadli Zon Dukung Roehana Kudus Sebagai Pahlawan Nasional

Hasanatun Aliyah - Senin, 9 April 2018 - 18:32 WIB

Senin, 9 April 2018 - 18:32 WIB

124 Views

Roehana Kudus

Jakarta, MINA – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Fadli Zon mendukung penuh pengusulan Roehana Kudus sebagai Pahlawan Nasional.

Menurut Perlementeria, hal tersebut ia sampaikan kepada wartawan usai menerima kunjungan keluarga dan panitia pengusul Roehana Kudus sebagai Pahlawan Nasional, di Gedung  DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (09/4).

“Saya menilai Roehana Kudus yang merupakan tokoh perempuan asal Kota Gadang Sumatera Utara jauh sebelum kemerdekaan telah berjuang memberdayakan perempuan di masanya lewat organisasi Amai Setia,” ujarnya.

Roehana Kudus juga telah berjuang melalui dunia kewartawanan.

Baca Juga: Ketua MPR RI Salurkan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi

“Dan yang tak kalah penting adalah perjuangan di bidang Pers Roehana Kudus. Ia menjadi wartawan perempuan pertama sekaligus Pemimpin Redaksi pertama di jamam Hindia Belanda lewat koran bernama Soenting Melaju (Sunting Melayu) yang terbit pada tahun 1911 hingga tahun 1921. Semua itu juga pernah ditulis oleh sejarahwan dan tokoh Pers Sumbar Hasril Chaniago dan Mustika Z. Sehingga usulan tersebut wajib dipertimbangkan untuk menjadi Pahlawan Nasional pada bulan November mendatang,” paparnya.

Fadli menyatakan bahwa perjuangan Roehana tidak hanya di satu bidang yaitu kepahlawanan, kepatriotan, kepioniran dan pemberdayaan kesadaran nasional yang saat itu sudah dilakukan Roehana tidak hanya di satu bidang, melainkan di bidang pers dan kerajinan pemberdayaan wanita. Sangat jarang perempuan jadi pemred (pemimpin redaksi-red).

“Yang perlu dinilai dari kepahlawanan adalah mereka yang berjuang membangun kesadaran nasional, membangun pergerakan merebut kemerdekaan, punya konstribusi langsung. Kalau pasca kemerdekaan atau tidak terlibat dalam perjuangan kemerdekaan tidak harus menjadi pahlawan nasional, namun bentuk penghargaan lainnya,” jelasnya

Ia menjelaskan, Pahlawan Nasional harus punya ciri-ciri keterlibatan di dalam merebut kemerdekaan, membangun kesadaran nasional, melawan secara fisik, intelektual, diplomasi.

Baca Juga: HGN 2024, Mendikdasmen Upayakan Kesejahteraan Guru Lewat Sertifikasi

Roehana kudus jelas punya track record itu semua. Saya tidak tahu kandidat atau tokoh yang dicalonkan lainnya. Jangan sampai yang tidak memiliki track record itu malah dijadikan Pahlawan Nasional. Jadi harus benar-benar dikaji semuanya,” jelas Fadli.

Sementara itu tokoh pers dan sejarahwan asal Sumatera Barat, Hasril Chaniago yang masuk dalam Tim Panitia Pengusul Roehana Kudus sebagai Pahlawan Nasional ini mengatakan bahwa perjuangannya untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional bagi Roehana itu terbilang sudah cukup lama, yakni pada tahun 2009.

“Ketika itu beberapa syarat belum dipenuhi, seperti penelitian tentang riwayat hidup sang tokoh disertai bukti-bukti berupa arsip, dan kesaksian-kesaksian. Namun pemerintah dalam hal ini, Kementerian Sosial mengijinkannya kembali mengajukan hal itu jika semua persyaratan sudah terpenuhi. Kini berbagai persyaratan tersebut telah dipenuhi,” ungkapnya.

Ia meminta dukungan DPR, MPR, Dewan Pers, PWI  dan berbagai elemen masyarakat untuk mendukung keinginan  tersebut, sehingga Pada Hari Pahlawan bulan November mendatang Roehana Kudus ditetapkan sebagai tokoh pra kemerdekaan yang bisa diberikan gelar sebagai Pahlawan Nasional. (R/R10/P1)

Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Meriahkan BSP, LDF Al-Kautsar Unimal Gelar Diskusi Global Leadership

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Sosok
Indonesia
Indonesia