Jakarta, MINA – Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon mengatakan, isu Palestina merupakan bagian terpenting dari agenda diplomasi Indonesia.
“DPR sendiri menempatkan isu Palestina sebagai bagian terpenting dari agenda diplomasinya. Kiprah diplomasi DPR harus diakui masih belum akrab di telinga publik,” kata Fadli Zon, ketika membuka Bulan Soldaritas Palestina 2023 yang diadakan Aqsa Working Group (AWG) di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (1/11).
Indonesia dengan segenap elemennya, seperti: DPR, Pemerintah, masyarakat, LSM, media, dan akademisi, semua kesamaan perspektif bahwa konflik Palestina versus Israel adalah konflik ‘negara terjajah’ kontra ‘penjajah’.
Fadli juga menyatakan, diplomasi parlemen memiliki kekuatan dalam hal kelenturan dalam merangkul ragam pihak seperti menjalin dialog menuju perdamaian.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Dalam pertemuan Sidang umum parlemen dunia, di angola akhir Oktober lalu, Fadli menginisiasi Resolusi berjudul ‘Stopping the War dan Violations of Human Rights in Gaza’. Setelah divoting, resolusi mendapatkan suara mayoritas yakni suara dukungan 60,2 persen dari anggota parlemen IPU.
Namun persentase tersebut belum mencapai dua pertiga suara sebagai syarat minimal sebuah draf resolusi emergency item diadopsi di IPU. “Walhasil, Sidang Umum IPU ke-147 tersebut tidak menghasilkan emergency item, yaitu outcome penting yang dinilai sebagai respons parlemen global terhadap suatu isu global krusial yang tengah menjadi perhatian bersama,” katanya. (L/P2/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka