Jakarta, 4 Rajab 1436/23 April 2015 (MINA)- Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon mengatakan, peluang Indonesia untuk membuka Kedutaan Besar di Palestina semakin lebar.
“Sangat dimungkinkan untuk membuka kedutaan Indonesia di Ramallah, kalau ini benar. Pemerintah Indonesia, sesuai dengan janjinya dapat segera membuka kedutaan tersebut, sebab kalau di Yerusalem sulit, tapi di Ramallah itu bisa,” kata Fadli Zon kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), di Gedung Nusantara IV setelah melakukan perbincangan dengan delegasi Palestina mengenai peluang kedutaan Indonesia di Palestina.
Fadli Zon mengatakan, kabar tersebut juga merupakan pintu masuk tentang dukungan pemerintah Indonesia terhadap Palestina, sebab Ramallah masuk kedalam teriotorial Palestina.
“Saya berharap kepada negara-negara di Asia-Afrika untuk mendukung Kemerdekaan Palestina dan paling penting bagi faksi-faksi yang bertikai di Palestina segera bersatu,” ujar Fadli Zon.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Ia juga mengatakan, pihaknya akan selalu menggaungkan isu Paletina, selain karena belum merdeka, hal ini juga sejalan dengan pemerintah Indonesia yang terus mendukung perjuangan pemerintah Palestina untuk mendapatkan haknya.
“Konferensi Asia-Afrika tahun 55 juga mempunyai semangat untuk membangun antikolonialisme di negara manapun, dan out putnya agar negara Palestina sampai merdeka, juga tidak ada keberatan dari negara-negara lain,” kata Fadli Zon.
Ia mengungkapkan, kendala saat ini ada di pihak-pihak yang bertikai di Palestina sendiri yang masih sulit, oleh sebab itu pihaknya menghimbau untuk segera mengakhiri dan membangun kerjasama untuk berusaha bersama, begitu pula negara-negara yang ada di Asia-Afrika agar kemedekaan Palestina tersebut segera terwujud.
“Jangan sampai mereka bertikai, dan kemudian mudah dipecah belah,” ujar Fadli Zon.
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal
Konferensi Parlemen Asia-Afrika berlangsung di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (23/4) pagi, mulai pukul 08.30 WIB yang dihadiri oleh 33 negara,melalui 30 parlemen dan tiga perwakilan.
Selain membahas isu Palestina, tujuan dari konferensi ini ada tiga, yakni sebagai forum parlemen Asia dan Afrika dalam menyamakan perspektif dan solusi bagi tantangan Asia dan Afrika di masa depan, untuk konsolidasi dan penguatan peran parlemen dalam membangun Kerjasama Selatan-Selatan dalam konteks New Asia Africa Strategic Partership (NAASP), serta menyalurkan perspektif parlemen negara-negara Asia-Afrika dalam penajaman agenda pembangunanglobal pasca 2015. (L/P010/P011/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel