Jakarta, MINA – Rumah Sakit Indonesia di wilayah Jabaliya, Jalur Gaza, sejak Senin (20/11) menjadi sasaran serangan membabi buta pasukan Israel (IDF).
Menanggapi insiden tersebut, Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon mengutuk sekeras-kerasnya atas tindakan barbar tersebut.
Menurutnya, serangan Israel terhadap Rumah Sakit Indonesia di Gaza itu semakin menegaskan Israel sebagai penjahat perang dan pelaku genosida. Usulan agar Indonesia mengadukan Israel ke ICC harus dipertimbangkan.
“Serangan Israel atas Rumah Sakit Indonesia di Gaza sangat melukai rakyat Indonesia. Harus diingat bahwa total dana pembangunan rumah sakit itu mencapai 126 miliar rupiah. Itu seluruhnya berasal dari sumbangsih rakyat Indonesia. Serangan itu melukai dan juga berarti menyatakan perang terhadap rakyat Indonesia,” tegas Fadli kepada MINA, Kamis (23/11).
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam
Dia menyampaikan, apa yang dilakukan Israel sudah tak masuk akal, melampaui imajinasi kebiadaban, tak dapat dibenarkan dari sisi manapun.
“Itu serangan barbar selain juga dengan sangat telanjang melanggar hukum humaniter internasional dan juga Konvensi Jenewa Keempat tahun 1949,” imbuhnya.
Fadli Zon juga mendukung penuh upaya Menlu Retno yang tengah terus berupaya mendapatkan perkembangan terkini di Rumah Sakit Gaza termasuk nasib tiga WNI di sana.
Menurutnya, langkah-langkah yang dilakukan Kemenlu terutama memastikan keselamatan mereka yang sudah berhasil dievakuasi dari rumah sakit itu ke tempat yang lebih aman di selatan Gaza.
Baca Juga: Hamas Kecam Penyerbuan Ben-Gvir ke Masjid Ibrahimi
“Saya mendesak Dewan Keamanan PBB segera melakukan intervensi agar pembantaian oleh Israel di Rumah Sakit al-Shifa Gaza tidak terulang,” desaknya.
Pada sisi lain, Fadli Zon yang juga Wakil Presiden the League of Parliamentarians for al-Quds, jaringan parlemen global untuk Palestina yang berbasis di Istanbul, itu menekankan, serangan Israel terhadap Palestina kian menegaskan urgensi membawa Israel ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC).
Fadli Zon juga menyambut baik adanya rencana Gencatan Senjata selama empat hari. Gencatan Senjata ini krusial untuk memungkinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Gaza, serta evakuasi para korban yang membutuhkan penanganan lebih lanjut, termasuk bagi upaya pembebasan tahanan.
Seluruh pasien dan tenaga medis Rumah Sakit Indonesia termasuk tiga relawan MER-C Indonesia, dievakuasi ke Rumah Sakit Al-Nasser di Khan Younis dan Rumah Sakit Eropa di Rafah, Gaza selatan. Evakuasi dilakukan menggunakan bus melalui bantuan Bulan Sabit Merah dan Palang Merah Internasional
Baca Juga: Hezbollah dan Houthi Kompak Serang Wilayah Pendudukan Israel
Evakuasi dilakukan setelah militer Israel yang terus menggempur rumah sakit tersebut. Sebelumnya, terdapat 6.000 orang termasuk staf dan dokter hingga 700 pasien berlindung di dalamnya. Hingga kini, sebanyak 12 orang tewas akibat aksi brutal Israel tersebut di RS Indonesia itu, termasuk pasien, dan puluhan luka.
Sebelum RS Indonesia, Israel telah melancarkan berbagai serangan ke fasilitas kesehatan lain di Gaza, termasuk RS Al Shifa yang merupakan rumah sakit terbesar di wilayah itu.(L/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Banyak Tentara Israel Kena Mental Akibat Agresi Berkepanjangan di Gaza
Baca Juga: Dipimpin Ekstremis Ben-Gvir, Ribuan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Ibrahimi