Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fadli Zon: Sikap Indonesia Tolak Normalisasi dengan Israel Sudah Tepat

Rendi Setiawan - Kamis, 24 Desember 2020 - 12:15 WIB

Kamis, 24 Desember 2020 - 12:15 WIB

4 Views ㅤ

Jakarta, MINA – Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Fadli Zon mengatakan, sikap Indonesia yang menolak hubungan normalisasi dengan Israel sudah sangat tepat.

Menurut dia, Indonesia memiliki utang sejarah kepada bangsa Palestina, sebab Palestina menjadi salah satu negara yang paling awal mengakui kemerdekaan Indonesia.

“Saya kira sikap dari Indonesia sudah tepat bahwa tidak ada rencana normalisasi dengan Israel,” kata Fadli dalam acara Webinar Internasional dalam rangka Milad Kantor Berita MINA ke-8 yang disiarkan secara daring di kanal YouTube MinanewsTV di Jakarta, Kamis (24/12).

Webinar mengusung tema “Masa Depan Palestina di Tengah Dinamika Politik Dunia” ini digelar di Hotel Sofyan Cut Meutia Jakarta dengan jumlah peserta terbatas dan tetap memperhatikan protokol kesehatan serta peserta dari beberapa wilayah di Indonesia dan luar negeri yang hadir secara daring.

Baca Juga: Israel Serang Lebanon Selatan dengan Bom Fosfor Putih Terlarang

Webinar ini menghadirkan Menlu RI Retno LP Marsudi sebagai pembicara kunci diwakili oleh Direktur Timur Tengah Direktorat Jendral Asia Pasifik dan Afrika Kemenlu Bagus Handraning Kobarsyih dan Duta Besar Palestina untuk Indonesia H.E. Zuhair Al Shun untuk memberikan sambutan.

Sementara sebagai pembicara yaitu Imaamul Muslimin K.H. Yakhsyallah Mansur, dan Wakil Direktur Sekolah Kajian Stratejik dan Global, Universitas Indonesia (SKSG UI) Abdul Muta’ali, M.A., M.I.P., Ph.D.

Fadli yang juga sebagai Wakil Presiden Liga Parlemen Dunia untuk Al-Quds mengutarakan, Indonesia dari Presiden Soekarno hingga hari ini terus konsisten mendukung perjuangan Palestina.

Justru, Fadli menegaskan, adalah langkah mundur apabila kebijakan-kebijakan luar negeri Indonesia melunak terhadap Israel. Salah satu contohnya, menurut dia, adalah persoalan calling visa beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Sebanyak 1.562 Peserta Lulus Uji Kompetensi Calon Mahasiswa Al Azhar Mesir

“Indoensia terus konsisten mendukung Palestina sejak Orde Lama, Orde Baru, hingga hari ini. Saya berkali-kali menghadiri pertemuan parlemen di Jenewa, di Rusia, untuk mendukung Palestina,” katanya.

“Ketika muncul kabar Indonesia akan mengaktifkan kembali calling visa, saya kira ini adalah langkah mundur. Meski demikian untuk mencapai hubungan diplomatik (dengan Israel) ini masih sangat jauh,” imbuhnya.

Selanjutnya, Fadli mendorong Indonesia yang memiliki peluang untuk mempersatukan faksi-faksi di Palestina seperti Hamas dan Fatah untuk tak mengendurkan langkah. Menurut dia, Jika Indonesia mengambil langkah tersebut, maka Indonesia akan dipandang tinggi di mata dunia.

“Saya kira ketika Indonesia menolak isu adanya rencana normalisasi dengan Israel, kita patut apresiasi. Apabila nantinya malah Indonesia menormalisasikan hubungan dengan Israel, ini berarti jebol juga. Saya kira akan ada reaksi dari masyarakat Indonesia,” katanya. (L/R2/RI-1)

Baca Juga: Rudal Anti-Tank Tewaskan Tentara Israel di Rafah

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda