Jakarta, 6 Dzulhijjah 1435/1 Oktober 2014 (MINA) – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang baru dilantik, Fahira Idris, akan berupaya adanya tindakan dan menghapus segala bentuk ‘diskriminasi hijab’ di Indonesia.
“Program ke depan yaitu kita tetap mendekat pada masyarakat dan menjadi corong masyarakat. Dengan terpilihnya saya sebagai DPD, saya akan berupaya menjadikan Jakarta kota yang ramah pada wanita dan menindak segala bentuk diskriminasi hijab di Indonesia,” kata Fahira Idris usai rapat sidang Awal Masa Jabatan Anggota MPR RI periode 2014-2019 kepada Mi’raj Islamic News Agency, Rabu, 1/10.
Dalam kaitan dengan hijab, ia mengatakan, sebagai Anggota Komisi Pendidikan dan Pengkaderan Majelis Ulama Indonesia (MUI), MUI akan segera menggelar Konferensi Hijab Indonesia pada Oktober 2014.
Konferensi tersebut merupakan bagian dari peringatan Hari Solidaritas Hijab Dunia yang jatuh setiap 4 September.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Menurutnya, hingga saat ini masih ada kasus pelarangan hijab di Indonesia yang laporannya diterima MUI.
Dia menyayangkan fakta masih adanya larangan bagi muslimah untuk berhijab di Indonesia. Padahal, Indonesia adalah negera dengan jumlah muslim terbesar di dunia.
Cucu dari mantan Ketua Umum MUI KH. Hassan Basri tersebut, menjelaskan, Konferensi Solidaritas Hijab Indonesia diharapkan menjadi wadah advokasi para muslimah di Indonesia yang dalam kehidupan sehari-hari masih mengalami diskriminasi karena mengenakan hijab.
Ia juga mengatakan, sebagai senator anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dirinya akan menjadi corong masyarakat walau dengan Ieterbatasan wewenang yang dimiliiki DPD.
Baca Juga: Lomba Mewarnai dan Menggambar Al-Aqsa Meriahkan Festival Baitul Maqdis di Samarinda
ia akan berupaya membantu masyarakat dengan berkoordinasi pada lembaga-lembaga dan institusi lain.
Gerakan Anti Miras
Fahira yang juga aktivis anti minuman keras, menyatakan berkomitmen untuk memberikan inspirasi bagi kalangan muda dengan menggagas Gerakan Anti Miras (GENAM) yang terdiri dari 120 organisasi dan komunitas masyarakat.
Diharapkan gerakan ini akan menjadi wadah gerakan moral, sosial, dan budaya untuk menyelamatkan generasi muda Indonesia dari bahaya miras.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
“Saya mendorong peraturan daerah tentang minuman keras,” tegas Fahira.
Ia mengharapkan Indonesia harus bisa menjadi negara anti miras dengan generasi muda bermartabat, kuat, dan berprestasi tanpa miras karena miras pintu maksiat dan dapat menghancurkan moral anak bangsa.
Untuk program di Jakarta, Fahira akan menjadikan Jakarta kota yang layak untuk anak dan ramah untuk perempuan.
Sidang Awal Masa Jabatan Anggota MPR RI periode 2014-2019 berlangsung 1-3 Oktober 2014, dengan agenda peresmian keanggotaan MPR, pemilihan Pimpinan MPR Periode 2014-2019, dan Pelantikan Pimpinan MPR periode 2014-2019. Sementara, Sidang MPR Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden yang terpilih diagendakan pada 20 Oktober 2014 mendatang. (L/P003/R05/P2)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain