Nusa Dua, MINA – Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengapresiasi langkah pemerintah melalui Menlu yang relatif cepat melakukan diplomasi dan lobi-lobi kemanusiaan untuk mengatasi krisis di Myanmar.
“Karena itu tadi baik Ketua DPR dan Ketua BKSAP, secara serius menyampaikan posisi Indonesia. Bahwa Indonesia tidak akan membiarkan kejahatan yang dilakukan oleh militer di Myanmar itu dianggap ringan,” ujar Fahri usai pembukaan Wolrd Parliementary Forum di Nusa Dua, Bali Convention Centre, Rabu (6/9).
Fahri mengatakan, dalam forum parlemen dunia ini, DPR ingin menunjukan kepada delegasi-delegasi Negara lain, bahwa Indonesia serius dalam mempertahankan pembangunan berkelanjutan, aspek lingkungan, juga aspek pembangunan sosial dan harmoni serta toleransi antara kelompok.
Lebih lanjut, Fahri memandang perlu pelibatan tentara militer asing dan pasukan perdamaian PBB untuk membantu etnis Myanmar. Sebab, pemerintah Myanmar sudah melibatkan militernya dalam mengusir etnis Rohingya dari wilayahnya di Rakhine.
Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris
“Saya kira kita harus keras, ga boleh main-main, karena kalau tentara Myanmar itu sudah terlibat maka tentara perdamaian diperlukan,” kata Fahri.
Fahri beralasan, kekuatan bersenjata harus dihadapi dengan yang bersenjata, oleh itulah selain tekanan diplomatik yang luar biasa, maka pengiriman militer dan tentara perdamaian PBB makin diperlukan. (RT/R06/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina