Jakarta, MINA – Forum Akademisi Indonesia (FAI) mengapresiasi Gerakan Nasional Anti Narkoba Majelis Ulama Indonesia (mui/">Ganas Annar MUI) dan Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) yang sukses menyelenggarakan seminar internasional terkait peran akademisi dalam menciptakan Kampus Bersih Narkoba di Jakarta pada 5 Juli 2023.
“Alhamdulillah, seminar sehari itu dihadiri banyak peserta, baik secara offline maupun online. Mereka tetap berada di tempat sampai acara selesai. Ini membuktikan tingginya ‘concern’ mereka terhadap bahaya peredaran narkoba, terutama di lingkungan kampus,” kata Penasehat FAI Aat Surya Safaat di Jakarta, Jumat (7/7).
Penasehat FAI mengemukakan keterangan tersebut dalam perbincangan dengan wartawan sehubungan telah terlaksananya seminar dengan tema “Peran akademisi dalam menciptakan Kampus Bersih Narkoba (Kampus Bersinar) dan pemahaman produk halal melalui ketahanan keluarga sebagai wujud ketahanan nasional”.
Seminar itu dilaksanakan dengan tujuan untuk melakukan upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika di lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat, sehingga dengan begitu diharapkan terciptanya kampus bersih narkotika dan meningkatnya kesadaran tentang pentingnya produk halal di lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat.
Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris
Menurut catatan panitia, seminar yang berlangsung di Aula BSI, Wisma Mandiri Jakarta Pusat serta merupakan rangkaian kegiatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tahun 2023 itu dihadiri 217 peserta offline dan 690 peserta online.
Mereka berasal dari berbagai kampus, yaitu dari Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Universitas Tanjungpura Pontianak (Untan), Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) Banten, Universitas Sains Islam Malaysia (USIM) dan James Cook University Australia.
Pembicara pada seminar itu adalah Dr. Titik Haryati, M.Pd (Ketua mui/">Ganas Annar MUI), Dr. Siti Ma’rifah (Ketua Komisi Perempuan, Remaja dan Keluarga/PRK MUI), Prof. Dr. Sri Haryaningsih, M.Si (Guru Besar FISIP Universitas Tanjungpura), dan Associate Professor Hera Oktadiana, Ph.D, CHE (James Cook University Australia), dengan Moderator Dr. Nila Fitria.
Narasumber lain yaitu Irjen Pol Drs. Richard Nainggolan , S.H., M.M,. MBA (Deputi Pencegahan BNN RI), KH Abdullah Jaidi (Ketua MUI Bidang Pendidikan dan Kaderisasi), KH Arif Fachrudin, M.Ag (Wakil Sekjen MUI), Dr. Sodikun, M.Si., M.E (Ketua Pengarah mui/">Ganas Annar MUI), Dr. Iin Suryaningsih (Dosen Universitas Al Azhar Indonesia), dan Prof. Dr. Mohd Yahya (Dekan Faculty Leadership and Management Universitas Sains Islam Malaysia/USIM).
Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina
Penasehat FAI yang juga wartawan senior itu lebih lanjut mengemukakan, penanganan masalah narkoba di Perguruan Tinggi belum optimal, sehingga mui/">Ganas Annar MUI dan ADI tergerak melaksanakan seminar internasional untuk menciptakan Kampus Bersih Narkoba.
“Sebagaimana banyak diberitakan media massa, sampai sejauh ini masih banyak mahasiswa, bahkan ada guru besar yang menjadi pecandu narkoba,” kata Kepala Biro ANTARA New York periode 1993-1998 dan Direktur Pemberitaan ANTARA 2016 itu.
Sementara itu Ketua mui/">Ganas Annar MUI Dr. Titik Haryati, M.Pd menyatakan, lembaga terpadu sebagai wadah untuk memberikan konsultasi dan rehabilitasi penyalagunaan narkotika belum menjadi perhatian dan urgensi perguruan tinggi.
“Menciptakan Kampus Bersih Narkoba menjadi tugas semua stakeholder, dan jika ada yang menghalangi, misalnya dosen dan pimpinan universitas, maka mereka itu adalah ‘musuh negara’ dan termasuk oknum yang harus ditindak,“ kata Dr. Titik yang juga Ketua Bidang Kesetaraan Gender dan Perlindungan Penyalahgunaan dan Penanganan Narkotika ADI itu.(L/RS1/R1)
Baca Juga: KNEKS Kolaborasi ToT Khatib Jumat se-Jawa Barat dengan Sejumlah Lembaga
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [BEDAH BERITA MINA] ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu dan Gallant, Akankah Terwujud?