Jakarta – Forum Akademisi Indonesia (FAI) berkomitmen untuk terus berupaya membantu menyelamatkan generasi penerus, termasuk yang terdampak COVID-19 agar mereka bisa melanjutkan pendidikan, demi mewujudkan masyarakat yang cerdas dan berintegritas melalui Program “Beasiswa Pendidikan“.
“FAI juga akan terus membantu pelajar dan mahasiswa Muslim agar mereka bisa membaca Al-Quran,” kata Sekjen FAI Eni Heni Hermaliani, MM, M.Kom dalam bincang-bincang menjelang akhir tahun dengan wartawan di Jakarta, Rabu (30/12).
Menurut Eni, saat ini sudah banyak lulusan penerima beasiswa FAI yang mandiri dan tersebar di beberapa daerah, dan ini memotivasi putera-puteri daerah agar mampu bersaing untuk terus melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Ia menjelaskan, segmentasi penerima beasiswa FAI adalah jenjang pendidikan tingkat SD, SMP, SMU, pesantren katagori ekonomi bawah, yatim piatu, dan dhuafa, sedangkan untuk mahasiswa diwajibkan memiliki IPK minimal 3,0.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Beasiswa Pendidikan FAI itu sendiri sudah dirasakan langsung manfaatnya oleh ratusan siswa dan mahasiswa yang tersebar di beberapa daerah sejak pendirian FAI hampir enam tahun yang lalu.
Sekjen FAI juga menyerahkan beasiswa secara simbolis di akhir penutup tahun 2020 kepada penerima beasiswa Ayu Ariani Dewi, kategori Mahasiswa Berprestasi (IPK 3,6) dari salah satu daerah yang ayah dan ibunya sudah tiada.
Ia berharap kegiatan pemberian beasiswa akan dapat terus berjalan dengan bantuan para pemangku kebijakan pendidikan, dunia usaha, dan para donatur agar putera-puteri Indonesia menjadi cerdas dan berintegritas.
Pada kesempatan yang sama, Didin selaku Wakil Ketua Bidang Hubungan Dalam dan Luar Negeri FAI mengemukakan, FAI adalah sebuah Forum yang digagas oleh para tokoh bangsa dan para akademisi lintas generasi.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Berawal dari visi dan misi yang sama, akhirnya lahir gagasan besar untuk menyatukan pemikiran dan membangun paradigma keilmuan lintas generasi dan antar akademisi dengan membentuk FAI pada 23 Mei 2015, yaitu sebuah forum yang diharapkan melahirkan akademisi cerdas, kompetitif, kreatif, tangguh, dan profesional.
Sementara itu beberapa waktu sebelumnya Ketua Umum FAI Dr. Indra Cahya Uno MBA menyatakan, organisasi yang dipimpinnya ke depan akan tetap mengangkat isu-isu besar serta bersifat strategis, berjangkauan jauh ke depan, menyangkut kepentingan orang banyak, dan berbasis kajian akademis.
Menurut Indra, FAI merupakan wadah inspiratif yang bertujuan mensinergikan potensi para akademisi seluruh Indonesia di manapun berada serta mewujudkan visi mencerdaskan anak bangsa menuju Indonesia berprestasi.
FAI menekankan arti pentingnya pendidikan untuk menyiapkan generasi penerus dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks di tengah masih banyaknya permasalahan-permasalahan besar seperti korupsi, narkoba dan pengangguran.(R/R1/P1)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Roma Sitio Raih Gelar Doktor dari Riset Jeruk Nipis