Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Faksi-Faksi Palestina Diskusikan Strategi Perlawanan Terpadu

Ali Farkhan Tsani Editor : Widi Kusnadi - 10 menit yang lalu

10 menit yang lalu

5 Views

Dialog Nasional Palestina Ketiga di Istanbul, Jumat-Sabtu, 15-16 November 2025. (Quds Press)

Istanbul, MINA – Faksi-faksi dan kekuatan Palestina yang berpartisipasi dalam Forum Dialog Nasional Palestina Ketiga di Istanbul mendiskusikan pentingnya penerapan strategi perlawanan terpadu dalam menghadapi agresi pendudukan Zionis yang masih terus berlangsung di Palestina.

Mereka menyatakan, proyek nasional Palestina sedang melewati titik kritis yang membutuhkan penataan ulang struktur internal. Quds Press melaporkan, Sabtu (15/11).

Pernyataan itu menekankan penerapan strategi nasional yang komprehensif untuk membangun kembali sistem politik Palestina di atas fondasi demokrasi dan kemitraan nasional, memastikan persatuan dan penghormatan terhadap keinginan rakyat melalui pemilihan umum yang bebas dan adil yang mencakup bagian dalam dan luar.

Pernyataan politik bersama dikeluarkan oleh faksi-faksi tersebut setelah pertemuan pada Jumat dan Sabtu, 14 dan 15 November 2025, sebagai bagian dari forum yang diselenggarakan oleh Konferensi Rakyat untuk Palestina di Luar Negeri, dengan partisipasi perwakilan kekuatan dan faksi dari dalam dan luar Palestina.

Baca Juga: Dua Tahun Genosida Israel Tidak Halangi Prestasi Siswa Gaza

Para peserta menyampaikan penghormatan, keteguhan dan pengorbanan kepada rakyat Palestina di tanah air dan di perantauan, khususnya di Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem, dalam menghadapi mesin perang Israel, dan menegaskan keteguhan tersebut merupakan pilar utama bagi keberlangsungan perjuangan nasional.

Pernyataan juga menyerukan para mediator dan komunitas internasional untuk segera mengambil tindakan guna menghentikan perang, mencabut blokade yang diberlakukan di Jalur Gaza selama lebih dari 18 tahun, dan menekan pendudukan untuk mematuhi perjanjian gencatan senjata. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Lembaga Kemanusiaan UNRWA Peringatkan Krisis Dana Serius

Rekomendasi untuk Anda