Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Faksi-Faksi Palestina: Radikalisme Netanyahu Harus Dihadapi dengan Gerakan Perlawanan

Rana Setiawan - Kamis, 23 Juni 2016 - 03:17 WIB

Kamis, 23 Juni 2016 - 03:17 WIB

337 Views

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. (Foto: Worldbulletin)

Tepi Barat, 18 Ramadhan 1437/23 Juni 2016 (MINA) – Keputusan otoritas penjajah Israel yang menyetujui pencairan dana 70 juta shekel atau senilai 18,134 juta dolar untuk permukiman-permukiman ilegal Yahudi di Tepi Barat, memicu reaksi keras di kalangan faksi-faksi Palestina.

Faksi-faksi Palestina melihat keputusan ini sebagai isyarat orientasi dan arah penjajah Zionis untuk terus meningkatkan radikalismenya. Hal ini semakin membuktikan kegagalan upaya untuk bergantung pada pilihan perundingan atau negosiasi dengan penjajah Israel, demikian laporan Pusat Informasi Palestina (PIP) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis.

Gerakan Perlawanan Islam Hamas menyerukan persatuan dan mengadopsi satu proyek nasional, yang memungkinkan bangsa Palestina untuk menghadapi penjajah Israel dan menggagalkan rencana-rencana perluasan dan pembangunan permukiman ielgal Yahudi di atas tanah Palestina.

Anggota Dewan Legislatif Palestina dari Gerakan Hamas Basim Za’atir menilai bahwa persetujuan otoritas penjajah Israel yang memberikan dukungan dana untuk permukiman-permukiman ilegal Yahudi, merupakan pesan bagi semua pihak yang mengendus di belakang fatamorgana perundingan dan inisiatif-inisiatif baik Arab atau Perancis.

Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza

Dia menyatakan, tidak sehari pun penjajah Israel menghentikan dukungannya pada pembangunan permukiman-permukiman ilegal Yahudi dan perluasannya. Hal itu tidaklah aneh penjajah Israel yang rasis dan arogan, yang sama sekali tidak pernah komitmen dengan perjanjian dan perundingan.

“Penjajah Zionis sekarang memperkuat radikalisme melalui arah pemerintahnya yang berhaluan ultra kanan, yang telah menampung semua kaum radikalis ekstrim seperti Netanyahu dan Lieberman. Pemerintah Zionis sekarang ini sama sekali tidak peduli dengan semua perjanjian dan hukum internasional.” kata Za’atir.

Anggota Parlemen Palestina dari Hamas ini menambahkan bahwa orang-orang yang menggagalkan usaha rekonsiliasi Palestina memberi tambahan waktu kepada penjajah Israel untuk melaksanakan semua rencanya terhadap rakyat Palestina, tanah dan tempat-tempat sucinya.

Sementara itu faksi lainnya, Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina (PFLP) melihat bahwa persetujuan pemerintah Netanyahu terhadap rencana pendanaan tambahan untuk permukiman-permukiman ilegal Yahudi yang berdiri di atas tanah Tepi Barat, berisi pesan jelas kepada mereka semua yang menggantungkan nasibnya pada pemerintahan radikal Netanyahu-Lieberman arahnya yang sesungguhnya.

Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel

Sebelumnya saluran TV2 Israel mengatakan bahwa dana yang akan dicairkan untuk permukiman-permukiman ilegal Yahudi akan dialokasikan untuk menghadapi bahaya yang ditimbulkan akibat intifadhah Palestina dan gelombang aksi-aksi yang berkelanjutan sejak awal Oktober 2015, yang telah menewaskan 40 Israel dan melukai ratusan lainnya. (T/R05/P2)

Mi’raj Islmaic News Agency (MINA)

Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia

Rekomendasi untuk Anda