Ramallah, MINA – Faksi-faksi Palestina telah setuju untuk mengurangi jumlah anggota Dewan Nasional Palestina (PNC) dari 765 menjadi hanya 350, dengan 35-150 dari dalam Palestina dan 200 dari diaspora di luar negeri.
Berbicara kepada radio resmi Palestina, Sekretaris PNC Mohammed Subaih menegaskan pengurangan itu diputuskan setelah diskusi panjang di antara berbagai faksi Palestina, Anadolu Agency melaporkan.
PNC adalah badan Palestina yang mewakili orang-orang Palestina di dalam dan di luar Palestina, sedangkan Dewan Legislatif Palestina (PLC) adalah badan yang mewakili orang-orang Palestina di wilayah pendudukan.
Menurut Biro Pusat Statistik Palestina, jumlah warga Palestina mencapai sekitar 13,7 juta pada akhir tahun 2020: terdiri dari 5,2 juta di Tepi Barat, Jalur Gaza dan Yerusalem, 6,2 juta di negara-negara Arab, sekitar 738.000 di negara-negara lain dan 1,6 juta di wilayah Palestina yang diduduki sejak tahun 1948 atau Israel.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Subaih menjelaskan, 132 anggota PLC otomatis menjadi anggota PNC dan sisanya 18 anggota dipilih melalui kesepakatan nasional antar faksi Palestina.
Undang-undang dasar Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) menetapkan bahwa PNC adalah otoritas tertinggi organisasi dan badan yang menetapkan rencana dan programnya.
Subaih mengindikasikan bahwa hanya anggota PLC yang dipilih oleh rakyat Palestina. Yang lainnya dipilih melalui kesepakatan di antara faksi-faksi karena banyak negara yang menampung warga Palestina memiliki kebijakannya sendiri.
PNC tidak pernah mengadakan pemilihan umum sejak dibentuk pada tahun 1964. Pada tahun 1996, PNC berbasis di Gaza dan memilih ketuanya, Salim Zanoun.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Pada Jumat (15/1), Otoritas Palestina, PLO dan Presiden Fatah Mahmoud Abbas mengeluarkan keputusan untuk mengadakan pemilihan presiden, PLC dan PNC secara berturut-turut dalam enam bulan mendatang. (T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon