Gaza, MINA – Faksi-faksi Palestina mengatakan mereka tidak akan menandatangani perjanjian atau kesepakatan apa pun kecuali tuntutan rakyat tercapai, terutama mengakhiri agresi Israel, penarikan penuh tentara dari Jalur Gaza, membuka perbatasan, menghentikan blokade, memulai rekonstruksi dan kesepakatan pertukaran tahanan yang serius.
Hal ini disampaikan dalam sebuah pernyataan oleh faksi-faksi tersebut setelah pertemuan pada hari Sabtu (5/10) di Jalur Gaza saat peringatan pertama Badai Al-Aqsa pada tanggal 7 Oktober 2023, dan mengingat perang genosida Israel yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina dan Lebanon. Palinfo melaporkan.
Faksi-faksi tersebut menegaskan perlawanan berada dalam situasi yang baik, dengan menunjukkan ada koordinasi yang tinggi dan berkelanjutan di antara faksi-faksi tersebut, dengan menekankan bahwa rakyat Palestina adalah satu-satunya pihak yang memiliki hak untuk menentukan nasib sendiri pada hari setelah perang.
Faksi-faksi tersebut menghargai posisi yang menolak proyek dan rencana pendudukan Israel, menyerukan Palestina untuk lebih terlibat dalam pertempuran Badai Al-Aqsa, dan mendesak faksi-faksi tersebut mengadakan dialog nasional yang komprehensif guna menuntaskan hasil pertemuan Moskow dan Beijing.
Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan
Faksi-faksi Palestina menyerukan tindakan segera dan mendesak di seluruh dunia, untuk mendorong diakhirinya perang genosida dan meminta pertanggungjawaban Israel atas kejahatannya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Media Ibrani: Netanyahu Hadir di Pengadilan Atas Tuduhan Korupsi