Ramallah, MINA – Faksi-faksi nasional dan Islam Palestina pada hari Rabu (26/7) di Ramallah menyerukan agar warga muslim melakukan salat Jumat di lapangan umum di wilayah yang diduduki untuk meningkatkan protes terhadap pendudukan Israel terhadap kompleks Masjid Al-Aqsa.
Setelah penembakan mematikan di Al-Aqsha di Kota Tua Al-Quds (Yerusalem) yang diduduki pada 14 Juli, pihak berwenang Israel memasang langkah-langkah peningkatan keamanan di kompleks Al-Aqsha.
Langkah itu memicu perlawanan sipil yang meluas di kalangan warga Palestina setempat. Namun, aksi damai mereka disikapi oleh polisi Israel dengan tindak kekerasan dan pembunuhan terhadap demonstran.
Rakyat Palestina telah menolak untuk menyerahkan tunduk kepada langkah-langkah keamanan baru dan memilih untuk salat di jalanan luar kompleks Masjid Al-Aqsha.
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Sementara itu, muslimin Palestina di Al-Quds pada Kamis (27/7) dini hari merayakan mulai dicabutnya pembatasan untuk masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsha.
Setelah beberapa hari demonstrasi dan bentrokan di Al-Quds dan Tepi Barat, otoritas Israel mulai mencabut pembatasan yang diberlakukannya baru-baru ini di kompleks masjid.
Saksi mengatakan kepada Ma’an News yang dikutip MINA, rezim Tel Aviv telah mengcabut hambatan, perancah, kamera berteknologi tinggi dan pemindai logam yang baru saja dipasang, setidaknya di satu gerbang untuk masuk ke kompleks kiblat pertama umat Islam tersebut. (T/RI-1/RS2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina