Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Faksi Perlawanan Palestina Siap Perang Jangka Panjang Lawan Israel

Hasanatun Aliyah Editor : Rudi Hendrik - 15 detik yang lalu

15 detik yang lalu

0 Views

Pasukan pejuang perlawanan Palestina berhasil melumpuhkan tank pasukan Israel (Foto: Istimewa)

Gaza, MINA – Sayap militer Hamas Brigade Al-Qassam menyatakan, faksi-faksi perlawanan Palestina siap menghadapi perang atrisi jangka panjang melawan penjajah Israel, menyusul berlarutnya agresi militer di Jalur Gaza.

Dalam pidato rekaman pertamanya sejak 6 Maret, juru bicara Al-Qassam, Abu Obaida pada Jumat (18/7) mengungkapkan, para pejuang Palestina beberapa kali mencoba menculik tentara Israel dalam beberapa pekan terakhir. Namun, sebagian upaya tersebut gagal karena Israel menggunakan taktik pembunuhan massal terhadap tentaranya sendiri jika dicurigai akan ditangkap.

Abu Obaida menyinggung penggunaan protokol Hannibal oleh militer Israel, prosedur yang mengizinkan penggunaan kekuatan besar untuk mencegah penculikan tentara, bahkan jika hal tersebut membahayakan nyawa tentara itu sendiri.

“Selama beberapa bulan ini, ratusan tentara musuh telah tewas dan terluka. Ribuan lainnya mengalami trauma psikologis, hingga kasus bunuh diri meningkat akibat kekejaman perang dan perlawanan sengit yang mereka hadapi,” ujarnya.

Baca Juga: 40.000 Muslim Palestina Shalat Jumat di Masjid Al-Aqsa

Ia menambahkan bahwa para pejuang Al-Qassam telah mempelajari berbagai pelajaran dari pertempuran terdahulu dan kini menerapkan taktik baru dan beragam dalam menghadapi pendudukan.

“Setelah 21 bulan sejak Operasi Banjir Al-Aqsa dan perang Zionis-Nazi terhadap rakyat kami, kami tegaskan bahwa faksi-faksi perlawanan sepenuhnya siap untuk melanjutkan perang atrisi jangka panjang, dalam bentuk apa pun agresi yang dilakukan.”

Abu Obaida juga menyinggung kegagalan dunia internasional dalam menghentikan genosida Israel di Gaza.

Israel tidak akan berani melakukan pembantaian ini di depan mata dan telinga dunia jika bukan karena adanya impunitas, diamnya masyarakat internasional, dan pengkhianatan dari beberapa pihak,” tegasnya.

Baca Juga: Partai-Partai Ultra-Ortodoks Mundur dari Pemerintahan Netanyahu, Wajib Militer Jadi Pemicu

Terkait negosiasi gencatan senjata di Gaza, ia menyatakan dukungan penuh terhadap delegasi perunding perlawanan Palestina dalam pembicaraan tidak langsung dengan Israel. Ia juga menuding bahwa pemerintahan Netanyahu tidak memprioritaskan pembebasan tawanan Israel karena mereka adalah tentara. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Imam Masjidil Aqsa, Syekh Sarandah: Istiqamah dalam Perjuangan untuk Raih Kemenangan

Rekomendasi untuk Anda