Gaza, 8 Sya’ban 1436/26 Mei 2015 (MINA) – Hingga saat ini, Jalur Gaza yang masih diblokade selama sembilan tahun berturut-turut. Bukan hanya Israel yang ikut memblokade, Mesir yang berbatasan dengan Jalur Gaza juga turut memperparah situasi.
Karena itu, seluruh kekuatan dan faksi di Palestina yang bervisi nasionalis hingga Islamis di Jalur Gaza meminta Mesir segera membuka perlintasan Rafah secara permanen dari dua arah.
Hal itu untuk meringankan penderitaan warga Palestina di Jalur Gaza yang semakin memburuk, demikian Pusat Info Palestina melaporkan.
Dalam keterangan usai pertemuannya Senin (25/5) kemarin, Aliansi Kekuatan dan Faksi Palestina di Jalur Gaza menegaskan, kondisi kemanusiaan di Jalur Gaza sudah sampai pada titik nadir dan memperihatinkan. Terutama bagi pasien sakit dan pemegang visa tinggal dan paspor asing.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Mereka menyatakan kepercayaan mereka Mesir akan mau merespon seruan ini sehingga derita warga Jalur Gaza berkurang.
Mereka meminta Mesir agar dalam dua hari ini membuka perlintasan Rafah dari dua arah untuk memberikan kesempatan agar warga yang membutuhkan secara kemanusiaan dari warga Jalur Gaza bisa melakukan perjalanan.
Mereka juga meminta presiden Palestina Mahmoud Abbas intervensi terhadap Mesir agar membuka perlintasan Rafah.
Faksi-faksi Palestina menuding Israel bertanggungjawab atas berlanjutnya blokade Jalur Gaza dan kondisi kemanusiaan yang makin buruk di Jalur Gaza.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Menurut rencana, Mesir akan membuka perlintasan Rafah pada Selasa dan Rabu depan (26 dan 27/5) dari satu arah bagi yang ingin masuk atau kembali ke Jalur Gaza saja setelah ditutup selama tiga bulan.
Mesir menutup Rafah sejak Oktober tahun lalu secara penuh. Dalam beberapa kasus kebutuhan kemanusiaan, untuk pasien yang sakit, pelajar dan terkadang Israel membuka. (T/P011/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama