Yogyakarta, 24 Ramadhan 1437/ 30 Juli 2016 (MINA) – Fakultas Peternakan UGM menyelenggarakan Workshop Pengolahan Pangan Halal dan Thoyyib Bagi UKM di Sekitar Kampus pada Kamis (30/6) di Auditorium Drh. R. Soepardjo Fakultas Peternakan UGM Yogyakarta.
Workshop diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Yogyakarta khususnya di sekitar kampus UGM akan pengolahan makanan yang halal dan thoyyib,
Workshop ini diikuti oleh lebih dari 150 pelaku UKM di Yogyakarta maupun Jawa Tengah. Hadir sebagai narasumber Nanung Danar Dono, S.,Pt., M.P., Ph.D selaku Direktur Halal Centre Fakultas Peternakan dan Dr. Ir. Nurliyani, MS, Kepala Laboratorium Teknologi Susu dan Telur Fakultas Peternakan.
Dekan Fakultas Peternakan, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-47 Fakultas Peternakan. Workshop ini juga diselenggarakan sebagai ajang untuk berbagi informasi yang bermanfaat bagi generasi yang akan datang.
Baca Juga: Indonesia Dukung Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
“Tuhan memerintahkan bahwa semua manusia harus makan makanan yang halal dan thoyyib, yaitu makanan yang zatnya dan proses perolehannya halal. Untuk menunjukkan suatu makanan halal diperlukan teknologi, oleh karena itu Fakultas Peternakan membentuk Halal Centre,” jelas Dekan ketika membuka workshop.
Dekan menambahkan, 70% sumber penyakit memiliki kaitan dengan pangan. Makanan yang tidak thoyyib memiliki implikasi jangka panjang, yaitu dapat memengaruhi karakter konsumen.
“Makanan dikunyah, dicerna, diserap dan dimetabolisme untuk mengganti sel-sel yang rusak. Kalau sel-sel berasal dari bahan pangan yang tidak thoyyib, sel-sel tersebut bisa rusak. You are what you eat, ungkapan tersebut berarti bahwa dirimu menunjukkan apa yang kamu makan. Pola makan sebaiknya diatur agar kita tidak lebih rendah dari hewan,” kata Dekan.
Sementara itu, Direktur Halal Centre Fakultas Peternakan, Nanung Danar Dono, S.Pt., M.P., Ph.D mengatakan bahwa terdapat indikasi adanya makanan-makanan di sekitar UGM yang tidak halal dan thoyyib.
Baca Juga: Gandeng MER-C dan Darussalam, AWG Gelar Pelatihan Pijat Jantung
“Workshop tersebut menjelaskan hal-hal yang dapat menjadikan suatu makanan haram dan meminimalkan pangan haram di sekitar UGM sehingga makanan yang dikonsumsi civitas akademika UGM halal,” jelas Nanung.
Karena banyaknya pelaku usaha yang berminat mengikuti workshop tersebut, workshop kedua direncanakan akan digelar pada 26 Juli 2016 mendatang. (T/P007/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!