Paris, 19 Shafar 1437/2 desember 2005 (MINA) – Memberikan dukungan kepada negara-negara berkembang dan sektor pertanian mereka sangat penting untuk tujuan global memberantas kelaparan dan mengatasi tantangan perubahan iklim, Direktur Jenderal Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa (FAO), Jose Graziano da Silva, mengatakan di Paris, Selasa.
Ketika para pemimpin dunia berkumpul untuk membahas komitmen yang diperlukan guna mencegah kenaikan suhu rata-rata lebih dari dua derajat, “kita sudah melewati titik kritis bagi keluarga dan masyarakat,” katanya di KTT Iklim COP21 PBB.
Keluarga petani miskin terusir dari tanah mereka akibat bencana kekeringan berkepanjangan, masyarakat nelayan pesisir kehilangan rumah mereka karena naiknya permukaan air laut, dan penggembala dipaksa untuk bermigrasi guna mencari lahan penggembalaan, kata Graziano da Silva.
“Ini bukan skenario yang jauh. Semua ini terjadi sekarang,” tambahnya.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Masyarakat miskin dan paling rentan sudah menderita akibat terjangan perubahan iklim, padahal kerusakan yang mereka lakukan hanya sedikit saja “jelas merupakan ketidakadilan,” katanya.
Graziano da Silva berbicara di sebuah acara khusus mengenai pertanian yang diselenggarakan secara bersama oleh Prancis dan FAO dan ditaja Agenda Aksi Lima-Paris yang memamerkan solusi yang ada untuk mengatasi tantangan perubahan iklim, termasuk Prakarsa Pertumbuhan Biru FAO dan Prakarsa Hemat Pangan-nya.
Pada acara terkait berfokus pada kehutanan, Deputi Direktur Jenderal FAO Maria Helena Semedo mencatat pentingnya hutan dalam menanggapi perubahan iklim dan mengurangi kelaparan dan kemiskinan serta menanggapi perubahan iklim. Hal ini penting untuk memastikan agar penelitian berkualitas tinggi dan analisis benar-benar diterapkan, katanya.
FAO berpendapat, kelaparan dan perubahan iklim harus ditangani secara “seiring sejalan,” pada saat yang sama pendekatan itu perlu membangun sektor pertanian yang lebih berkelanjutan, produktif dan tangguh, kata Graziano da Silva.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Berbagai tindakan yang diarahkan untuk tujuan itu dapat mengubah hidup manusia dan juga “mengurangi perbedaan antara adaptasi dan mitigasi,” tambahnya. (T/R07/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon