Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Faruq Rahman: KH Mustafa Yaqub Ulama Tegas dan Humoris

Rana Setiawan - Jumat, 29 April 2016 - 18:49 WIB

Jumat, 29 April 2016 - 18:49 WIB

491 Views

(Inet)

Jakarta, 21 Rajab 1437/29 April 2016 (MINA) – Pengasuh Pondok Pesantren Darussunah KH Ali Mustafa Yaqub wafat, Kamis (28/4) pukul 06.00 WIB di Rumah Sakit Hermina, Ciputat.

Wakil Bidang Dakwah dan Peribadatan Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK), Faruq Rahman, memiliki kesan yang mendalam atas berpulangnya ulama yang juga dipercayai sebagai dewan pakar di kepengurusan masjid tersebut pada periode 2005-2015.

“Beliau pengantar pengajar kajian rutin hadits dan merupakan pengajar hadits favorit bagi jamaah dan pelajar di Masjid Agung Sunda Kelapa. Beliau adalah sosok ulama yang tegas namun humoris,”  kenang Faruq kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) usai sholat Jum’at di Kantor Pengurus MASK, hari ini (29/4).

Menurutnya, sebagai ulama dan guru besar ilmu hadits, tak ada jarak antara dia dengan rekan-rekan pengurus MASK dan jamaahnya. Dia juga sangat tegas dalam menyampaikan mengenai keutamaan berinfaq mengingat keprihatinannya kepada masyarakat miskin di tanah air ini.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

“Hilangnya ulama maka ditariknya ilmu agama. Dengan kepulangannya ulama besar KH. Ali Mustafa Yaqub ke rahimahullah maka kepengurusan MASK belum menemukan penggantinya,” tuturnya.

Sebagai ungkapan rasa kehilangan dan  penghormatan terakhir kepada almarhum KH. Ali Mustafa Yaqub, MASK juga mengadakan Sholat Ghaib berjamaah yang dilakukan usai sholat Jum’at tadi.

KH Ali Mustafa Yaqub lahir di Batang, Jawa Tengah, 2 Maret 1952 dikenal sebagai ulama yang kritis terhadap isu-isu agama. Dia sempat nyantri di Pondok Pesantren Seblak Jombang dan Pesantren Tebuireng Jombang.

Sebagai ahli ilmu hadits, tercatat sejumlah karya KH Ali Mustafa Yaqub dalam bidang hadis, antara lain: Imam al-Bukhari dan Metodologi Kritik dalam Ilmu Hadits (1991), Kritik Hadits (1995), Sejarah dan Metode Dakwah Nabi (1997), Peran Ilmu Hadits dalam Pembinaan Hukum Islam (1999), serta Kerukunan Umat dalam Perspektif Al-Quran dan Hadits (2000).

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Dia juga pernah menjadi Imam Besar Masjid Istiqlal. (L/ M023/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Rekomendasi untuk Anda

Khadijah
Indonesia
Internasional