Brebes, MINA – Akibat bencana banjir yang melanda Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, khususnya di wilayah Kecamatan Losari, telah menghancurkan fasilitas pendidikan di wilayah tersebut.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Losari, Takwid mengatakan, fasilitas pendidikan di wilayahnya hancur dan lumpuh akibat terjangan banjir.
Menurutnya, setidaknya 18 sekolah dan 24 madrasah serta kantor UPTD Pendidikan Losari porak poranda, sehingga berbagai dokumen pendidikan pun ikut terendam dan hanyut terbawa arus.
“Sangat memilukan banjir Losari ini, paling cepat perlu waktu sepekan untuk rekondisi normal fasilitas pendidikan,” kata Takwid, Senin (26/2).
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Kata dia, beberapa Sekolah Dasar (SD) yang mengalami kerusakan parah diantaranya SD Losari Kidul 1, 2 dan 3, SD Pekauman, SD Kedungneng 1 dan 2, SD Bojongari 1 dan 2, SD Karangsambung 1, SD Babakan 1 dan 2, SD Kalibuntu 1 dan 2.
Kerusakan parah yang melanda beberapa SD di antaranya penuh dengan lumpur seperti SD Bojongsari 1, kondisi lumpur di halaman setebal 30 cm sedangkan di dalam ruang kelas setinggi 5-10 cm.
SD Bojongsari 2 dan SD Karangsambung 1 lumpur di halaman 10 cm dikelas 3 cm, SD Babakan 1 lumpur di halaman 15 cm dan di kelas 5 cm, SD Babakan 2, lumpur menyatu dengan tanah karena belum di pavingblock.
Juga di SD Babakan 2, tembok keliling sepanjang 30 meter roboh. Sementara di SD Kalibuntu 1 tinggi lumpur di halaman setinggi 15 cm dan di dalam kelas 3 cm, di SD Kalibuntu 2 lumpur di halamam 30 cm dan di kelas 5 cm. Di SD Losari Kidul 2 tinggi lumpur di halaman 30 dan di kelas 10 cm.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
“Kebanyakan dokumen sekolah rusak semua, termasuk barang dan alat ekektronik, laptop dan lain lain,” ungkap Takwid.
Kantor UPTD hingga kini masih tergenang air setinggi 40 cm. SMP 1 dan SMA 1 juga masih tergenang karena menyatu dengan tambak dan sawah.
“Kami telah mohon bantuan Damkar atau PDAM untuk menyemprot lumpur yang memenuhi ruang kelas,” katanya.
Sementara itu Sekretaris Majelis Wakil Cabang (MWC) Losari, Sayidin menambahkan, fasilitas pendidikan Islam juga mengalami porak porandanya.
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka
Diantaranya menimpa MTs Nurul Huda Kalibuntu, SMP Al Fatih Dukuh Bojong Kalibuntu, Madrasah ibtidaiyah (MI) Darunnajah Dukuh Bojong Kalibuntu, SMK Nurul Huda Kalibuntu, MI Al Hidayah Prapag Kidul, SMP Islam Losari, SMK Islam Diponegoro dan MA NU 1 Losari.
“Setidaknya ada 14 MI, 6 MTs, 4 SMA, MA dan SMK,” ujar Sayidin.
Dia menjelaskan, di Madrasah Aliyah (MA) NU sarana dan prasarana pendidikan ikut hancur, termasuk meja kursi, komputer, dan lemari.
“Meja belajar yang dimiliki MA NU banyak yang terbuat dari harbord yang tidak tahan air, sehingga hancur lebur,” kata Sayidin. (L/B05/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)