London, 12 Rabi’ul Akhir 1436/2 Februari 2015 (MINA) – Sentimen anti-Muslim kian meningkat di Inggris ketika faksi sayap kanan bersatu melawan Muslim, setelah serangan bersenjata terhadap Charlie Hebdo bulan lalu di Perancis.
Kelompok fasis Islamofobia paling mapan dan aktif, English Defence League (EDL) dan Britain First, lebih meningkatkan serangannya terhadap Muslim di negara itu, Anadolu Agency melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
EDL sedang mempersiapkan demonstrasi anti-Muslim pada 7 Februari di kota Dudley, West Midlands dekat Birmingham, tempat Muslim menjadi warga minoritas.
Acara itu telah dipromosikan melalui media sosial dan situs web resmi EDL dan berfokus akan memprotes sebuah masjid yang direncanakan dibangun di Dudley.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Anggota Dewan Dudley, Pete Lowe, mengatakan dalam sebuah pernyataan di situs Dewan, tidak ada kekuatan hukum yang tersedia untuk melarang demo.
“Jelas kami sebagai masyarakat dan sebagai dewan, EDL tidak diterima di kota kecil Dudley, tetapi tidak ada kekuatan hukum yang tersedia untuk menghentikan protes demokrasi,” kata Lowe.
Demo EDL akan menjadi tuan rumah bagi divisi mereka yang juga membenci Islam di Polandia, Belgia dan Skotlandia, bersama kelompok Britain First.
Kelompok yang disebut sebagai “skuad fasis” oleh para kritikus, baru mendirikan organisasi Pegida Inggris, meniru gerakan anti-Islam di Jerman yang dengan cepat memperoleh dukungan baru-baru ini.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Beberapa anggota Partai Nasionalis Inggris dan Partai Kemerdekaan Inggris (UKIP) juga mendukung demonstrasi itu.
Sebuah gerakan anti-fasis juga akan dilaksanakan oleh United Against Fascism, mengambil tempat beberapa blok jauhnya dari lokasi demonstrasi EDL di hari yang sama.
Dewan Dudley mengatakan, demonstrasi akan menahan aktivitas kehidupan sehari-hari warga di Dudley.
Britain First sendiri adalah kelompok yang menggambarkan dirinya sebagai “organisasi patriotik”. Pemimpin kelompok itu, Paul Golding, mengatakan dalam sebuah video di YouTube, mereka bukan organisasi kekerasan, tetapi bertujuan untuk menghentikan apa yang mereka sebut sebagai “geng penataan Muslim”, yang mereka tuding mengeksploitasi anak perempuan Kristen.
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas
Meski Golding mengaku demikian, Britain First telah memprovokasi umat Islam yang tinggal di Inggris dengan berbagai “operasi” penyerangan masjid, membagikan selebaran kontroversial dan mengganggu warga Muslim.
EDL terakhir melakukan reli di Dudley pada 2010, berakhir bentrok dengan polisi dan lebih belasan orang ditangkap. (T/P001/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hotel Italia Larang Warga Israel Menginap Imbas Genosida di Gaza