Ramallah, MINA – Faksi Palestina Fatah membantah ada pembahasan tentang pelucutan senjata sayap militer Hamas dalam perundingan rekonsiliasi Palestina yang sedang berlangsung.
Juru Bicara Fatah Osama Al-Qawasmi di Ramallah mengatakan kepada Al Jazeera pada hari Senin (27/11) yang dikutip MINA bahwa “senjata perlawanan” adalah garis merah.
“Fatah ingin berdiskusi dengan Hamas mengenai masalah keamanan. Pemerintah Palestina tidak akan bisa mengoperasikan dan melaksanakan proyek dan rencana keamanannya di Jalur Gaza jika tidak memiliki senjata keamanan,” ujarnya.
Pernyataan Qawasmi tersebut muncul setelah sebuah konferensi pers di hari yang sama oleh seorang pejabat senior Hamas, Khalil Al-Hayya, di Jalur Gaza.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Hayya menguraikan hasil perundingan rekonsiliasi yang diadakan di Kairo beberapa hari yang lalu.
Hayya mengatakan bahwa topik “senjata perlawanan” tidak siap untuk didiskusikan dan mengakhiri blokade tetap menjadi prioritas.
“Hamas akan mendorong pemerintah Palestina untuk mencabut sanksi di Jalur Gaza,” kata Hayya. (T/RI-1/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon