Fatah Desak Eropa Pastikan Perusahaannya Tidak Berurusan dengan Pemukim Israel

Ramallah, MINA – Gerakan Pembebasan Nasional Palestina “” meminta pemerintah negara-negara Uni mengambil langkah untuk memastikan bahwa perusahaan-perusahaan  mereka tidak  berurusan dengan pemukiman ilegal di tanah Palestina.

Juru bicara Fatah, Jamal Nazzal menekankan dalam sebuah pernyataan, sudah waktunya bagi pemerintah Eropa  menerapkan hukum internasional dan hukum mereka sendiri di tingkat Uni Eropa, mengenai penghentian transaksi komersial dengan pemukiman Israel, demikian WAFA melaporkan, Rabu (21/7).

Juru bicara Fatah mengatakan, ini adalah alat tekanan ekonomi yang sah setelah puluhan tahun sabotase politik yang disebabkan oleh keberadaan pemerintah sayap kanan ekstrim Israel, yang dipimpin oleh Perdana Menteri  Benjamin Netanyahu.

Dia menambahkan, langkah tidak berurusan dengan pemukiman Israel  akan mendorong pemerintah baru Israel untuk melepaskan diri dari pendekatan sebelumnya yang menentang perdamaian, dan akan memberi Eropa peran yang lebih maju di kawasan ini.

Sementara itu Perusahaan AS Ben & Jerry’s mengatakan akan berhenti menjual es krimnya di pemukiman Israel di Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur, dengan menyatakan,  penjualan di Wilayah Pendudukan Palestina “tidak konsisten dengan nilai-nilai kami”.

Sementara itu, Anggota Komite Eksekutif PLO, Ahmad Majdalani, meminta kepala Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet, agar mempublikasikan kembali daftar perusahaan yang beroperasi di pemukiman, dan memperbarui database mereka, mengingat perkembangan baru.

Majdalani menambahkan, sanksi harus dikenakan pada perusahaan tersebut untuk menekan agar mengakhiri pekerjaan mereka di pemukiman sesuai dengan hukum internasional.

Pejabat senior Fatah Sabri Saidam meminta perusahaan yang beroperasi di pemukiman mengikuti contoh perusahaan Ben & Jerry’s, terutama karena ada keinginan global memboikot produk-produk yang dihasilkan pemukiman. (T/R6/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.